Dark/Light Mode

Dana Kemah, Korupsi Apa Konspirasi ?

Dahnil Anzar Simanjuntak, Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah: Saya Difitnah

Senin, 3 Desember 2018 09:39 WIB
Dana Kemah, Korupsi Apa Konspirasi ? Dahnil Anzar Simanjuntak, Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah: Saya Difitnah

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, terseret kasus dugaan korupsi dana kegiatan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia yang menggunakan dana Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) tahun 2017. Banyak kalangan heran melihat kemunculan kasus ini. Soalnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengatakan tak ada persoalan dengan laporan keuangan dari kegiatan itu. Kemenpora mengatakan tak ada masalah dengan laporan keuangan dari PP Pemuda Muhammadiyah

Baca juga : Bernard Abdul Jabbar, Koordinator Aksi Reuni Persaudaraan Alumni 212: Silakan Bikin Tandingan, Tinggal Kasih Nasi Bungkus

Namun polisi keukeuh menindaklanjuti kasus tersebut. Alih-alih telah menemukan bukti permulaan. Kepolisian pun meminta BPK mengaudit ulang penggunaan keuangan kegiatan itu. Polisi telah memeriksa Dahnil. Seusai diperiksa, Dahnil mengungkapkan, PP Pemuda Muhammadiyah sudah mengembalikan dana Rp 2 miliar yang diberikan Kemenpora untuk kegiatan tersebut. 
Dahnil merasa difitnah lewat kasus ini. Sementara Menteri Imam Nahrawi menyangkal tuduhan menjebak Dahnil. Sebetulnya seperti apa sih cerita dibalik kasus itu? Berikut penuturan lengkap Dahnil Anzar Simanjuntak dan Menpora Imam Nahrawi.

Baca juga : Kapitra Ampera, Mantan Anggota Persaudaraan Alumni 212 :Kita Bikin Aksi Kontemplasi, Parpol Tidak Boleh Ikut

Bisa Anda ceritakan seperti apa awalnya hingga PP Pemuda Muhammadiyah bisa mengadakan acara Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia dengan menggunakan dana dari Kemenpora? 
Kan sejak awal (acara) itu permintaanPak Menpora. Karena beliau mengeluh ada persepsi pemerintahan Pak Jokowi anti-Islam, kemudian ada potensi konflik horizontal, radikalisme dan macam-macamlah. Kemudian beliau mengundang saya dan Gus Yaqut untuk bicara tentang itu. Beliau waktu itu mengajak untuk melakukan kegiatan, salah satunya adalah opsi apel. Waktu itu saya tidak langsung menjawab, karena harus berkonsultasi dengan PP Muhammadiyah dan PP Pemuda Muhammadiyah. Hampir dua bulan saya enggak jawab itu. Kemudian setelah saya konsultasi dengan PP Muhammadiyah, mereka menyampaikan ‘silakan, sekali-sekali kan boleh membantu pemerintah. Tapi hati-hati dan waspada’. Kira-kira begitulah intinya. 

Baca juga : AHMAD BASARAH, Wasekjen DPP PDI Perjuangan: Saya Terpaksa Ingatkan Lagi Memori Kolektif Bangsa Tentang Orba

Setelah itu ya sudah. Karena saya sudah berumur di atas 30 tahun dan tidak bisa terlibat dalam kegiatan di Kemenpora, akhirnya kegiatan itu sepenuhnya saya serahkan kepada panitia. Panitia waktu itu mengajukan kegiatannya pengajian akbar di lima kota, bukan apel. Kemudian setelah itu semuanya jadi urusan panitia. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.