Dark/Light Mode

Dana Kemah, Korupsi Apa Konspirasi ?

Dahnil Anzar Simanjuntak, Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah: Saya Difitnah

Senin, 3 Desember 2018 09:39 WIB
Dana Kemah, Korupsi Apa Konspirasi ? Dahnil Anzar Simanjuntak, Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah: Saya Difitnah

 Sebelumnya 
Lantas mengapa acaranya jadinya justu apel akbar? 
Entah kenapa. Saya saat itu sudah menyerahkan sepenuhnya kepada panitia, seluruh urusan teknis dikerjakan mereka. Bagi saya yang penting kegiatan berjalan dengan baik, kemudian output-nya positif. Hal-hal teknis semua dikerjakan dan dilakukan oleh penitia. 

Lalu kenapa tiba-tiba muncul kasus ini? 
Saya juga tidak mengerti. Entah kenapa menjelang tahun politik ini tiba-tiba muncul kasus ini. Saya sudah tanya panitia, karena saya enggakpaham sama sekali. Ternyata mereka dipanggil polisi, karena ada pelaporan. Kalau soal kenapanya itu saya baru tahu setelah diperiksa, ternyata di sana ada tanda tangan saya. Nah tanda tangan saya itu ternyata di-scan, tanpa sepengetahuan saya. Itulah kenapa kemudian panitia kemarin menyampaikan permohonan maaf pada saya. Tapi yang menyakitkan adalah beberapa hari ini, saya dituduh korupsi oleh buzzer-buzzer, dan itu mengerikan sekali. Itu sangat mengganggu saya dan keluarga. 

Baca juga : Bernard Abdul Jabbar, Koordinator Aksi Reuni Persaudaraan Alumni 212: Silakan Bikin Tandingan, Tinggal Kasih Nasi Bungkus

Itu kenapa tanda tangan Anda bisa di-scan tanpa izin? 
Saya tidak tahu pasti ya. Yang jelas menurut panitia yang membuat laporan, antara kontrak dengan pelaksanaan itu berbeda. Itulah mengapa mereka memutuskan untuk mengembalikan uang. Karena mereka merasa ini harga diri, sudah melaksanakan kegiatan sebaik-baiknya ternyata kok tiba-tiba ada masalah. Tetapi terkait dengan tanda tangan itu saya sempat marah ketika mengetahui itu di-scan, sehingga kemudian itu menyeret saya seolah-olah saya ikut bermasalah. 

Jadi posisi Anda di kasus ini apa dong? 
Jadi mekanismenya itu bukan saya yang menyetujui. Sejak awal ketika diajak oleh Pak Imam Nahrawi (Menpora), kalau kemudian PP Muhammadiyah enggak setuju, ya kami juga enggak akan setujui. Kemudian diputuskan juga di rapat PP Pemuda Muhammadiyah, karena mereka juga setuju ya sudah dilaksanakan. Ditunjuklah Mas Fanani dan tim sebagai panitia yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap acara itu. Kenapa? Karena Undang-Undang Kepemudaan itu menyatakan yang bisa ikut kegiatan itu adalah yang berusia 15-30 tahun. Jadi yang saya pahami adalah, kegiatan jalan, kemudian kegiatan punya dampak dan output yang positif, itu saja. Sisanya saya tidak ikut campur sama sekali, bahkan laporan kegiatannya saja saya enggak lihat sebelumnya. Saya baru lihat itu ketika diperiksa polisi, dan ternyata di sana ada tanda tangan saya, ternyata mereka men-scan tanda tangan saya tanpa sepengetahuan saya.

Baca juga : Kapitra Ampera, Mantan Anggota Persaudaraan Alumni 212 :Kita Bikin Aksi Kontemplasi, Parpol Tidak Boleh Ikut

Menurut Kemenpora di audit BPK sebelumnya tidak ada masalah. Bagaimana tanggapan Anda soal ini?
Itu dia yang saya tidak paham. Saya sendiri tidak pernah melihat laporannya, karena kan memang ditangani oleh teman-teman panitia. Saya juga sudah tanya ke teman-teman di Kemenpora, kok tidak beritahu saya kalau ada masalah dengan teman-teman panitia itu. Kemenpora juga menyatakan tidak tahu sama sekali ada masalah, karena memang BPK tidak menyatakan adanya masalah. Kenapa kok tiba-tiba sekarang ada masalah, bahkan tuduhannya ke saya. Padahal saya sama sekali tidak tahu. 

Sampai sekarang apakah Anda mengetahui siapa yang melaporkan kasus ini? 
Nah itu juga yang enggak jelas. Saya tentu juga berkepentingan terkait hal itu. Karena apa? Karena seolah-olah itu tadi. Saya menjadi korban fitnah dari kasus ini. Terlepas dari masalah scan itu, yang lebih penting adalah apa motif pelaporan kasus ini. Itu saya pikir sangat penting untuk diungkap. Tapi yang jelas saya menyerahkan proses ini kepada kepolisian, dan teman-teman panitia tentu akan menyampaikan semua yang mereka ketahui.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.