Dark/Light Mode

Aksi Reuni 212 Politis, Tapi Bukan Kampanye

Maman Imanulhaq, Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin : Aksi Reuni 212 Dinodai Hate Speech Habib Bahar

Selasa, 4 Desember 2018 09:54 WIB
Aksi Reuni 212 Politis, Tapi Bukan Kampanye Maman Imanulhaq, Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin : Aksi Reuni 212 Dinodai
Hate Speech Habib Bahar

 Sebelumnya 
Tapi kan dia hadir sebagai tamu kehormatan? 
Ya enggak masalah, orang hadir kan enggak apa-apa. Bagus-bagus saja menurut saya. Sekali lagi, di era kepemimpinan Jokowi lah sebenarnya kita merasakan sebuah proses demokrasi yang terbuka, saling menghargai, saling menghormati, dan tidak ada upaya dari pemerintan untuk menghalangi rakyat bersuara. Ini kan menjadi bukti keberhasilan Jokowi juga, orang berkunpul di ruang publik.  Bayangkan kalau kegiatan ini dilaksanakan tahun 1998. Berapa orang yang tiba-tiba dituduh macam-macam ketika mencaci-maki pemerintah. Tanya saja Pak Prabowo, nanti jangan-jangan ada yang diculik. 

Baca juga : Imam Nahrarawi Menpora: Tak Ada Sedikit Pun Niat Untuk Menjebak

Pihak panitia kan sudah membantah dan menyatakan tidak ada unsur politik apapun dalam kegiatan kemarin. Bagaimana tanggapan Anda terkait bantahan tersebut? 
Iya, kami melihat acara itu sangat damai, kondusif, dan bagus. Tetapi ada unsur politik yang masuk, dan itu sedikit menodai acara yang sangat bagus itu. 

Baca juga : Dahnil Anzar Simanjuntak, Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah: Saya Difitnah

Tapi Anggota Bawaslu DKI, Puadi kan juga sudah menyatakan tidak ada pelanggaran dalam acara itu? 
Kalau saya sih sebenarnya tidak melihat dari sisi itu melanggar regulasi. Sekali lagi saya katakan, ada unsur politik pada pertemuan tersebut. 

Baca juga : Bernard Abdul Jabbar, Koordinator Aksi Reuni Persaudaraan Alumni 212: Silakan Bikin Tandingan, Tinggal Kasih Nasi Bungkus

Artinya Bawaslu DKI harus menindak acara tersebut? 
Itu kami serahkan ke Bawaslu. Tapi yang pasti kalau dari kami, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin berpendapat, pertama soal hal berserikat dan berkumpul itu memang hak warga negara yang dilindungi oleh konstitusi. Kedua, tentu kami sangat mengapresiasi acara besar yang diikuti oleh sekitar 500 ribu orang itu. Acaranya berlangsung damai, ketika pulang mereka membuang sampah dengan tertib, tidak ada rumput yang rusak, itu kan sesuatu yang positif. Tetapi poin ketiga kami ingin mengatakan bahwa, acara yang begitu bagus ternodai oleh pidato kebenciannya Habib Bahar, dan juga ada ajakan ganti presiden. [NDA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.