Dark/Light Mode

Wukuf Di Arafah Selasa Ini, Puasa Arafah Ikut Waktu Indonesia Atau Arab Saudi?

Selasa, 27 Juni 2023 00:28 WIB
Ilustrasi wukuf di Arafah. (Foto: Tangkap layar video Instagram/kemenag_ri)
Ilustrasi wukuf di Arafah. (Foto: Tangkap layar video Instagram/kemenag_ri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perbedaan penetapan tanggal 1 Dzulhijjah, tak hanya berdampak pada berbedanya pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, tapi juga hari puasa Arafah, yang dilaksanakan saat jemaah haji wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Jika di Arab Saudi, 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Selasa (27/6), di Indonesia, Kemenag menetapkan 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Rabu (28/6). Lalu muncul banyak pertanyaan soal tanggal pelaksanaan puasa Arafah, ikut Arab Saudi atau keputusan pemerintah Indonesia?

Di Arab Saudi, wukuf di Arafah akan  berlangsung hari Selasa (27/6). Seluruh jemaah haji khususnya asal Indonesia telah diberangkatkan secara bertahap dari pagi hingga malam tadi, Senin (26/6). 

Baca juga : Insya Allah, Malam Ini, Jokowi Nonton Laga Indonesia Vs Argentina

Kementerian Agama (Kemenag) juga memastikan bahwa seluruh jemaah haji sudah tiba di Arab Saudi. Hingga Sabtu (24/6), data Kemenag menyebutkan bahwa total jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci hingga Sabtu (24/6) lalu berjumlah 209.782 orang atau 558 kelompok terbang.

Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (PPIH) Pusat Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta mengatakan fasilitas di Arafah, termasuk di Muzdalifah dan Mina sudah siap menampung semua jemaah haji asal Indonesia.

"Sudah ditinjau dan dicek langsung oleh Menteri Agama,” kata Akhmad, dalam keterangan persnya, Minggu (25/6) lalu.

Baca juga : IMI Akan Gelar Porsche Sprint Challenge Indonesia 8 Putaran Tahun Ini Di Mandalika

Lalu kapan hari yang tepat untuk melaksanakan puasa Arafah? Hari Selasa atau Hari Rabu?

KH Yahya Zainul Ma’arif atau dikenal dengan sapaan Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam jumhur ulama selain mazhab Imam Syafi’i terdapat Ittihadul Mathla'. 

Ittihadul Mathla’ adalah persatuan tempat melihat hilal tanpa dibatasi oleh perbedaan geografis dan batas daerah kekuasaan.

Baca juga : Kalah Sama India, Orang Indonesia Cuma Baca Buku 7 Jam Dalam Sepekan

“Maksudnya gini, kita boleh saja kalau seandainya Arafah ngikut yang di Makkah karena Ittihadul Mathla' bisa saja 1 Dzulhijah-nya dilihat di Makkah, maka tanggal 9-nya juga mengikuti Makkah, boleh,” kata Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Senin (26/6).

Di sisi lain, dalam mazhab Imam Syafi’i dikenal Ikhtilaful Mathali. Artinya, umat Islam berpuasa sesuai tanggal di masing-masing wilayahnya.

“Dua-duanya boleh. Akan tetapi, ketahuilah kaidah besar yang dihadirkan para ulama hukmul hakim yarfa'ul khilaf, negara memutuskan kaya gimana,” jelas Buya Yahya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.