Dark/Light Mode

Ini Tips Kesehatan Prof Tjandra, Tetap Fit Liburan Saat Musim Hujan

Kamis, 8 Februari 2024 20:18 WIB
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama. (Dok. Pribadi)
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama. (Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Musim hujan yang tengah berlangsung di berbagai daerah di Indonesia dapat meningkatkan risiko munculnya beberapa penyakit. Karena itu perlu diketahui bagaimana cara agar tetap sehat, terutama saat hendak berlibur di kesempatan long weekend kali ini. 

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Prof. Tjandra Yoga Aditama, memberikan tips kesehatan agar masyarakat dapat menjalani liburan kali ini dengan sehat dan aman.

"Dari sudut kesehatan maka setidaknya ada 3 yang dapat dilakukan," kata Prof Tjandra di Jenewa di sela-sela rapat WHO, Kamis (8/2).

Pertama, sebutnya, selalu menjaga dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. Lalu kedua, jika memang memiliki riwayat penyakit tertentu, Prof Tjandra mengimbau untuk lebih berhati-hati. 

Ia menyarankan untuk mengecek kesehatan sebelum memutuskan untuk pergi liburan. Seperti mengukur tensi berkala pada pasien hipertensi atau mengukur gula darah pada penderita diabetes mellitus.

"Konsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter dan mengenal gejala awal kalau ada perburukan, sehingga bisa ditangani segera," pesannya.

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara juga menyebutkan enam penyakit yang perlu diwaspadai saat musim hujan. 

Baca juga : Rapat di Kantor WHO, Prof Tjandra Ungkap Pentingnya EOC Dan SHOC

Pertama, diare. Menurut Prof Tjandra, penyakit Diare sangat erat kaitanya dengan kebersihan individu (personal hygiene). 

Untuk melindungi diri dari risiko penyakit diare, ia menyarankan agar masyarakat perlu melanjutkan kebiasaan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang hajat.

"Biasakan merebus air minum hingga mendidih setiap hari. Selain itu, masyarakat diimbau menjaga kebersihan lingkungan, serta tidak lupa menghubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare," ingatnya.

Penyakit kedua yang perlu diwaspadai adalah Demam Dengue. Vektor penyakit DBD ini adalah nyamuk aedes aegypti, ia berkembang biak di genangan air bersih. 

Dengan seringnya hujan, maka tempat perindukan nyamuk akan semakin banyak. Seperti di genangan-genangan air di kontainer yang tak terpakai, ban-ban bekas, kaleng yang berserakan serta talang-talang rumah yang kontruksinya kurang bagus. 

"Ini semua memberikan kesempatan kepada vector penyakit demam berdarah untuk berkembang biak," kata Prof Tjandra.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, kondisi itu pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit demam dengue. 

Baca juga : Putusan DKPP Tak Pengaruhi Partai Golkar, Tetap Gas Full Satu Putaran Prabowo Gibran

Ketiga, keracunan makanan. Prof Tjandra menjelaskan, secara umum musim panas dapat mempercepat rusaknya beberapa bahan makanan, karena cepatnya pertumbuhan beberapa mikro organism. Hal ini sangat potensial menyebabkan makanan menjadi lebih cepat rusak atau basi. 

"Oleh karena itu masyarakat perlu waspada untuk mengkonsumsi makanan, khususnya kalau sedang jalan-jalan di libur panjang hari-hari ini.

Keempat, demam tifoid. Penyakit demam tifoid atau lazim disebut sakit tifus sangat erat kaitannya dengan ketersediaan air bersih. Penyakit ini juga disebut sangat mudah menular melalui makanan dan minuman yang diproses kurang bersih. 

"Jadi hati-hati dan selalu jaga kebersihan di libur panjang hari-hari ini," imbaunya.

Kelima, penyakit leptospirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus.

"Pada musim hujan, terutama saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir," terangnya.

Karena itu, lanjut Prof Tjandra, seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain atau terendam di air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran dan kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, berpotensi terinfeksi dan akan jatuh sakit.

Baca juga : Semifinal Piala Asia: Korea Selatan Vs Yordania, Pertaruhan Raksasa Asia

Lalu bagaimana mengantisipasi penyakit leptospirosis ini?

Prof Tjandra menyarankan agar menjaga kebersihan, sehingga tak ada tikus berkeliaran, tidak bermain air saat banjir, terutama jika memiliki luka. Kemudian pakai pelindung seperti sepatu jika terpaksa harus ke daerah banjir. 

"Segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil," ujarnya.

Penyakit keenam yang perlu diwaspadai di musim hujan adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). "Pada situasi liburan dan musim hujan maka kita tahu bahwa ISPA akan meningkat," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.