Dark/Light Mode

Cegah Sunting, Program BISA Terapkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun

Kamis, 2 Mei 2024 11:18 WIB
Cegah Sunting, Program BISA Terapkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun

RM.id  Rakyat Merdeka - Save the Children bersama dengan mitra konsorsium Unilever Lifebuoy, berhasil meningkatkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program ‘Better Investment For Stunting Alleviation (BISA) atau Investasi yang lebih baik untuk Pengentasan Stunting’.

Data survei baseline pada 2018 dan endline program pada 2024, menunjukkan kenaikkan dari 54,8 persen hingga mencapai 81,5 persen atau sebanyak 4.187 jiwa di Jawa Barat dan NTT.

“Cuci tangan dengan sabun merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit menular yang bisa berkontribusi pada stunting. Kami berharap membantu mencegah penyakit menular dan meningkatkan kesehatan ibu, anak dan masyarakat," ungkap Acting Director of Health and Nutrition Aduma Situmorang dalam keterangannya, Rabu (1/5/2024).

Baca juga : Menko Airlangga Minta Inggris Terapkan Sertifikasi Berkelanjutan Palm Oil Sesuai Aturan

Hubungan antara gizi dan Air, Sanitasi, dan Kebersihan (WASH) sangat kompleks dan tumpang tindih.

Air yang tercemar dan perilaku sanitasi dan kebersihan yang rendah dapat berkontribusi pada stunting melalui diare, cacing usus, dan disfungsi usus lingkungan (EED) akibat paparan jangka panjang terhadap kondisi lingkungan yang tidak higienis.

Mencuci tangan menggunakan sabun merupakan kegiatan yang sederhana tetapi mempunyai dampak yang besar, salah satunya mencegah stunting atau malnutrisi.

Baca juga : Dukung Program Prabowo-Gibran, REI Siap Bangun 1 Juta Rumah Pada 2025

Kegiatan ini merupakan teknik dasar dan terpenting untuk mencegah penyakit menular seperti diare dengan tingkat keberhasilan 80 persen untuk pencegahan infeksi umum dan 45 persen berkaitan dengan pencegahan penyakit yang lebih besar.

Di Indonesia, pada 2021 kasus diare pada balita yang terlaporkan mencapai 818.687 kasus. Provinsi Jawa Barat menempati urutan pertama dengan jumlah kasus sebesar 158.355, dan NTT diurutan ke-sembilan sebesar 17.523 kasus diare pada balita.

Sementara, sejak 2019, program BISA berfokus pada perubahan perilaku CTPS dan bertujuan untuk mempromosikan praktik kebersihan diantara ibu hamil, pengasuh anak di bawah lima tahun, dan remaja di dua provinsi yaitu Jawa Barat dan NTT.

Baca juga : Lantik 20 PPPK, Kepala BPJPH: Terapkan Nilai-nilai AKHLAK Dalam Tugas

Selama kurang lebih enam tahun, program BISA telah menjangkau 543.063 ibu hamil, pengasuh anak di bawah lima tahun, dan remaja.

"Program ini untuk mengubah kehidupan perempuan, gadis remaja, dan anak-anak, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan gizi yang lebih baik melalui praktik kebersihan tangan yang tepat dan agar dapat membantu anak-anak untuk mencapai potensi terbaik mereka," ujar Global Brand Director Lifebuoy Unilever, Parnil Sarin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.