Dark/Light Mode

Pameran Lukisan Be My Friend, Rayakan Persahabatan Dua Penyandang Autisme

Minggu, 26 Mei 2024 16:03 WIB
Dari kedua kiri, pelukis Rayendra Zeshan Mugijanto alias Rayen, Ibunda Rayen Dunya, Tokoh Masyarakat Pustanto, Ibund Oliver Sinhwi, dan Pelukis Oliver Wihardja saat menggelar siaran pers usai membuka Pameran Lukisan di Jakarta, Sabtu (26/5/2024). Foto: Istimewa
Dari kedua kiri, pelukis Rayendra Zeshan Mugijanto alias Rayen, Ibunda Rayen Dunya, Tokoh Masyarakat Pustanto, Ibund Oliver Sinhwi, dan Pelukis Oliver Wihardja saat menggelar siaran pers usai membuka Pameran Lukisan di Jakarta, Sabtu (26/5/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua pelukis muda penyandang autisme Rayendra Zeshan Mugijanto dan Oliver Wihardja menggelar pameran lukisan kolaborasi bertajuk Be My Friend. Artinya adalah pameran untuk merayakan persahabatan.

"Bagi banyak dari kita, persahabatan adalah sesuatu yang kami ratura cari, tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, agama, waktu dan situasi," ujar Sinhwi Ibunda Oliver saat menggelar siaran pers usai membuka Pameran Lukisan di Jakarta, Sabtu (26/5/2024).

Kedua seniman Oliver dan Rayen telah menjadi teman sekolah sejak satu dekade terakhir di Yayasan Bina Abyakta. Meskipun Oliver beragama Katolik, dan Rayen berasal dari keluarga Muslim, mereka berbagi ketertarikan dan hobi.

Baca juga : Mega Belum Tentu Rela Lepaskan Jabatan Ketum

Keduanya sama-sama menyukai musik, dan telah berkompetisi serta memenangkan penghargaan renang. Mereka juga mulai melukis sebagai bentuk terapi. Mereka memiliki begitu banyak kesamaan di dunia, keduanya adalah sahabat terbaik.

"Oliver dan Reyen berkolabarasi melukis kegembiraan persahabatan yang saling mengisi," tambah Sinhwi.

Senada dengan Sinhwi, ibunda Rayen Dunya mengatakan kedua karya mereka menjadi saksi bisu persahabatan yang penuh rasa.

Baca juga : Wamendag: Sesuai Data INSW, Kemendag Melakukan Proses Perizinan Dengan Cepat

"Garis-garis cair khas Ollie dimeriahkan oleh permainan titik-titik warna-warni Rayen. Proses berbagi kanvas menciptakan sebuah karya seni, sebuah bentuk komunikasi tanpa kata-kata," ujar Dunya.

Dalam dunia autisme yang sunyi, diikatakan, ikatan antar teman tidak terlihat secara lahiriah oleh kita karena banyak yang menganggap interaksi sosial menantang.

"Namun, tingkat komunikasi terdalam tidak demikian ucapan dan kata-kata, tetapi persekutuan. Ini adalah berbagi pemikiran dan perasaan yang intim pada tingkat mental dan spiritual tanpa kata-kata, ucapan, atau konsep," pungkasnya.

Baca juga : Mahfud MD Ingatkan Prabowo-Gibran Janji Pemberantasan Korupsi

Pameran ini digelar di Galeri Hadiprana Kemang mulai hari ini tanggal 25 Mei hingga 1 Juni 2024.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.