Dark/Light Mode

Ketika Developer App Termuda dan Tertua Sepanggung

Kamis, 5 Desember 2019 21:02 WIB
Yuma Soerianto dan Masako Wakamiya
Yuma Soerianto dan Masako Wakamiya

RM.id  Rakyat Merdeka - Jepang punya pengembang aplikasi (developer app) iOS tertua, Masako Wakamiya, sedangkan Indonesia punya yang termuda, Yuma Soerianto. Keduanya sepanggung pada Worldwide Developer Conference (WWDC) 2017. 

WWDC adalah acara konferensi tahun Apple Inc, di California, Amerika Serika (AS). Konferensi ini sering dimanfaatkan Apple untuk memperlihatkan perangkat lunak dan teknologi barunya kepada pengembang, serta memberikan sesi uji coba dan umpan balik.  

Ketika pada 2017 itu, Wakamiya berusia 81 tahun dan Yuma 10 tahun. Namun setelah dua tahun berlalu mereka masih pengembang aplikasi iO tertua dan termuda. Kedua orang ini membuat bos Apple Inc, Tim Cook terinspirasi dengan karya mereka.

Baca juga : KPK Garap Mantan Ketua DPRD Tulungagung

Kemunculan sosok tertua dan termuda itu, bisa jadi inspirasi kita, bahwa tidak ada istilah terlalu muda atau terlalu tua untuk belajar yang baru dan berhasil membuat pencapaian.

Wakamiya saat itu, terbang menemui Cook karena karya yang dia buat ketika usia sudah lansia. Dia punya ide membuat aplikasi permainan. Terinspirasi dari festival tahunan di Jepang, Hinamatsuri atau festival boneka.

"Tidak ada aplikasi yang bisa menghibur orang tua hingga saya memutuskan untuk membuat permainan mengatur boneka untuk Hinamatsuri," katanya kepada media Jepang Nikkei.

Baca juga : Setelah Ikan Guppy, Terbitlah Tupai Terbang

Aplikasi game itu dia namakan Hinadan. Rampung sebelum Hinamatsuri pada 2017. Wakamiya juga telah menghancurkan pemikiran bahwa orang gaptek (gagap teknologi) hal wajar. Wakamiya mendorong para manula (manusia lanjut usia) untuk menggunakan teknologi digital untuk memperkaya kehidupan mereka.

Kisah Yuma lain lagi. Bocah cilik ini belajar coding dari usia 6 tahun. Lalu membuat applikasi Tip Calculator Aplikasi tersebut bisa digunakan para turis untuk berbelanja di negara lain karena punya fitur konversi mata uang beserta besaran pajak yang harus dibayar.

Dilansir Kumparan, setelah dua tahun berlalu, jumlah aplikasi yang dibuat Yuma pun semakin banyak. Boleh dibilang Yuma adalah ikon baru untuk anak-anak Indonesia agar fasih memanfaatkan teknologi. Oh iya, banyak publik yang bertanya-tanya, sebenarnya Yuma ini orang negara mana, sih? Soalnya kedua orang tuanya dari Indonesia, tetapi dia lahir di Singapura dan kini tinggal di Australia. Saat Kumparan bertanya soal ini, dia bilang "I'm Indonesian" atau Saya orang Indonesia. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.