Dark/Light Mode

Muncul Coronasomnia Di Masyarakat

Tak Usah Stres, Fokus Saja Pada Kerjaan Yang Positif

Selasa, 16 Februari 2021 05:10 WIB
Coronasomnia merupakan istilah yang dibuat oleh para ahli, merujuk gangguan tidur akibat kecemasan terhadap pandemi. (Foto : Instagram @satgasperubahanperilaku).
Coronasomnia merupakan istilah yang dibuat oleh para ahli, merujuk gangguan tidur akibat kecemasan terhadap pandemi. (Foto : Instagram @satgasperubahanperilaku).

 Sebelumnya 
Netizen mengakui, banyak hal yang bisa terjadi di masa pandemi. Situasi yang berkepan­jangan ini dapat membuat tekanan darah tinggi bagi banyak orang dan kasus kesehatan lain­nya.

“Bila tidak dikendalikan, tekanan tersebut akan berdampak negatif pada kesehatan mental,” kata Wahyu Nindiyana.

Taniyasfrr menyambung. Dia membeberkan beberapa tanda yang dialami seseorang yang memi­liki gangguan kesehatan akibat pandemi Covid-19. Yakni, perubahan pola tidur atau coronasomnia, gangguan pola makan, sulit untuk berkonsentrasi dan timbulnya rasa bosan dan stres

Baca juga : Kita Diajak Jaketan Demi Cegah Covid-19, Apa itu?

Coronasomnia merupakan fenomena sulit tidur yang dialami di tengah pandemi,” timpal @teknologi_ind. “Sulit tidur jadi gejala jangka panjang Covid-19,” timpal @Gratciaschannel.

Farris Rizky Nugroho mengaku pernah mengalami coronasomnia. Dia bilang, peristiwa tersebut terjadi di awal-awal pandemi.

“Saya suka sulit tidur, kepikiran macam macam karena terlalu banyak baca berita, ambil semua informasi tentang Covid sampe stres,” akunya.

Baca juga : Donor Plasma Konvalesen, Pria Lebih Dicari Nih

Rifqi Dzakwan menyambung. Dia bilang, di masa pandemi ini para pelajar juga menga­lami gangguan kesehatan mental, baik berupa cemas berlebih, sulit tidur, tekanan yang berat, dan depresi akibat pembelajan yang dilakukan secara daring.

“Fenomena gangguan tidur yang muncul selama Covid-19 bisa jadi dipicu adanya perubahan aktivitas selama pembatasan sosial,” duga @kompasmuda.

Notfound.666 membeberkan, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa mencatat, setidaknya 1.522 orang yang mengalami gangguan kesehatan mental atau depresi akibat pandemi Covid-19 di Indonesia.

Baca juga : Masker Sukses Hambat Penyebaran Virus Corona

Menurut Givenchy ESemen, Malaysia su­dah duluan memperingatkan masyarakatnya bahwa Covid-19 berdampak pada perubahan emosi dan mental. Yaitu, ada yang mengalami kecemasan, berdebar-debar, takut dan panik. “Serta membuat kita sulit tidur dan selera makan menurun,” kata dia.

Untuk mencegah gangguan mental selama pandemi, popuri memberikan tips. Yaitu, cermat memilah informasi, lindungi diri dan bantu orang lain untuk mengurangi stres, berdamai dengan keadaan yang ada. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.