Dark/Light Mode

Takziah Atas Wafatnya Ibu Ani Yudhoyono, Ucapan Prabowo Kurang Senonoh

Selasa, 4 Juni 2019 07:54 WIB
Prabowo memberi hormat ke SBY, setelah bertakziah, di Cikeas, Senin (3/6). (Foto: Wahyu Dwi Nugroho/Rakyat Merdeka)
Prabowo memberi hormat ke SBY, setelah bertakziah, di Cikeas, Senin (3/6). (Foto: Wahyu Dwi Nugroho/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Saat Prabowo menuturkan kalimat tersebut, raut wajah SBY nampak berubah. Seperti ada kekecewaan yang terpancar. Tak heran, begitu Prabowo meninggalkan kediamannya, SBY pun langsung menghampiri wartawan.

Benar saja, kepada media, Presiden RI ke-6 ini keberatan atas pernyataan Prabowo. Dia meminta pernyataan Prabowo soal pilihan politik istrinya tidak dimuat. “Saya mohon statement Pak Prabowo yang Ibu Ani milih apa, milih apa itu tidak tepat. Tidak elok untuk disampaikan. Mohon itu saja,” pinta SBY.

Dua kali SBY meminta hal itu kepada para wartawan. “Ini hari yang penuh ujian bagi saya, Ibu Ani jangan dikaitkan dengan politik. Tolong mengerti perasaan kami yang berduka. Ibu Ani yang baru saja pulang, beliau tidak ingin dikaitkan dengan politik apa pun. Tolong ya. Terima kasih,” pintanya lagi.

Dalam sekejap, takziah Prabowo ke Cikeas langsung jadi obrolan hangat di medsos. Bahkan di Twitter, muncul trending topic berupa tagar #ShameOnYouPrabowo.

Baca juga : Ani Yudhoyono, Ibu Yang Menyatukan Bangsa

Para netizen banyak yang protes dengan pernyataan eks Danjen Kopasus itu. Akun @FeryPanjaitan misalnya, ikut geram dengan kejadian tersebut. “Sempet-sempetnya berpolitik,”. Ditimpali @wiranto_pw. “Semua dilakukan demi napsu belaka,” kecamnya. “Untung Pak SBY sabar,” cuit @ Faridaharry.

Akun @faqihmubarok menilai pernyataan Prabowo tidak tepat. “Berkabung di rumah duka, malah bicara politik. Prabowo emang kurang senonoh,” cetusnya.

Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean pun merespons pedas di akun Twitternya. Entah buat siapa twit tersebut, namun cuitannya cukup keras. “Kepergian Ibu Ani membuka mata saya tentang ‏siapa teman siapa bajingan di dalam politik!” tulisnya.

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon sepakat, bila pernyataan Prabowo tidak tepat. Menurut dia, pilihan politik Ibu Ani tak perlu diungkap ke publik. Seperti asas pemilu: langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil.

Baca juga : Turut Berduka Atas Wafatnya Ibu Ani, Dubes Djauhari Kenang Momen Bersama di Vladivostok dan St Petersburg

Selain itu, Jansen juga menganggap Prabowo tidak paham situasi. “Momen dan situasinya itu bukan politik. Tetapi suasana duka. Orang sedang berkabung. Nggak perlu dicampur dengan politik. Forum politik ada, forum belasungkawa ada. Jangan dicampuradukkan. Prabowo tidak ngerti suasana. Tapi itulah Prabowo,” tuturnya.

Dia tidak mau menuding apakah pernyataan itu disengaja atau tidak. Namun yang jelas itu tidak tepat. Kata Jansen, selama tiga hari ini, para pemimpin yang datang menempatkan dirinya dengan tepat. Murni bela sungkawa.

“Apakah itu disengaja atau terlontar, saya tidak tahu. Karena suasana batin orang, atau niat orang kan nggak ada yang tahu. Kalau dalam pidana itu ada namanya mens rea, itu tidak bisa didalami. Tapi yang pasti itu tidak pas,” katanya.

Apa tanggapan BPN? Jubir BPN Andre Rosiade menegaskan, tak ada maksud politik di balik pernyataan Prabowo. Menurut dia, bosnya itu hanya memuji Ibu Ani. “Soal pilihan itu, Pak Prabowo bangga dengan Ibu Ani. Ibu Negara kita memilih beliau (Prabowo) di 2014 dan 2019. Itu suatu bentuk kebanggaan beliau. Jadi saya rasa nggak ada maksud apa-apa,” tegas Andre.

Baca juga : Wakil PM Malaysia Berduka Atas Wafatnya Ibu Ani

Dia menjelaskan, pernyataan Prabowo hanya respons ketika ditanya kenangan dengan Ibu Ani. Andre juga tidak ingin menanggapi berbagai komentar terkait pernyataan tersebut. “Tanpa bermaksud apa-apa. Mungkin Pak Prabowo senang dan bangga. Tidak ada muatan politik, hanya ekspresi Pak Prabowo menunjukkan bangganya ke beliau. Pak Prabowo sangat menghormati Bu Ani dan Pak SBY,” pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.