Dark/Light Mode

Takziah Atas Wafatnya Ibu Ani Yudhoyono, Ucapan Prabowo Kurang Senonoh

Selasa, 4 Juni 2019 07:54 WIB
Prabowo memberi hormat ke SBY, setelah bertakziah, di Cikeas, Senin (3/6). (Foto: Wahyu Dwi Nugroho/Rakyat Merdeka)
Prabowo memberi hormat ke SBY, setelah bertakziah, di Cikeas, Senin (3/6). (Foto: Wahyu Dwi Nugroho/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kunjungan takziah Prabowo ke Cikeas berbuah cerita pahit. Penyebabnya, capres 02 itu menyampaikan kalimat yang dinilai kurang senonoh. Dia membeberkan capres yang dicoblos Ibu Ani ke publik. SBY yang berada di belakangnya, sampai menunjukkan mimik muka yang kurang happy.

Absen dalam pemakaman Ibu Ani di TMP Kalibata pada 2 Juni lalu karena sedang berada di luar negeri, Prabowo akhirnya muncul. Setelah mendarat di Tanah Air, Prabowo mampir dulu ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sore harinya, baru dia meluncur ke kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Prabowo datang tidak sendiri. Dia ditemani Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Keduanya naik Alphard Putih bernomor polisi B 108 PSD. Pukul 16.10 WIB, Prabowo sampai. Di halaman rumah, sudah ada SBY, Hinca Pandjaitan, dan Hatta Rajasa yang siap menyambutnya. Aksi saling peluk pun dilakukan Prabowo dan SBY begitu berhadapan langsung. Tak butuh waktu lama, mereka masuk ke dalam rumah.

Baca juga : Ani Yudhoyono, Ibu Yang Menyatukan Bangsa

Hampir 1 jam, pertemuan usai. Semua keluar barengan. Komposisinya masih sama. Ada Prabowo, SBY, Hinca Pandjaitan, Hatta Rajasa, dan Muzani.

Di hadapan awak media, Prabowo memulai keterangan persnya. Prabowo berdiri paling depan. Perkataan awal dimulai dari ucapan duka cita yang mendalam kepada SBY serta keluarga besarnya. Dia menyampaikan permintaan maaf tidak sempat takziah dan menghadiri pemakaman Ibu Ani.

“Karena saya masih dalam perjalanan dari Eropa. Saya sendiri juga melaksanakan check up kesehatan. Ada masalah cedera saya dulu, baru terasa setelah kampanye keras,” ujar Prabowo merinci penyebabnya tak bisa ikut hadir di pemakaman Ibu Ani.

Baca juga : Turut Berduka Atas Wafatnya Ibu Ani, Dubes Djauhari Kenang Momen Bersama di Vladivostok dan St Petersburg

Prabowo juga menyinggung soal rencananya yang batal menjenguk Ibu Ani di Singapura. “Ada niat kembali waktu itu, tapi saya mendengar kondisi Ibu Ani membaik, jadi saya menunda. Ternyata, saya terlambat,” ungkap Ketum Partai Gerindra itu.

Dia mengatakan, kedatangannya ke rumah SBY merupakan bentuk dukungan moril sebagai pribadi. Dia datang khusus untuk bertakziah, tidak ada urusannya dengan politik. Dia mengaku datang sebagai keluarga, sahabat, dan menghormati SBY sebagai seniornya. “Saya terima kasih beliau menerima saya secara khusus pada sore ini,” ucap Prabowo.

Lalu, Prabowo mulai mengenang sosok Ibu Ani. Di mata Prabowo, Ibu Ani merupakan sosok istri yang selalu mendukung suaminya. Baik susah maupun senang. Ibu Ani seorang istri yang loyal, dan juga cerdas. Dia mengaku sudah mengenal Ibu Ani sejak masih remaja. Sampai di sini, apa yang disampaikan Prabowo itu baik-baik saja. SBY juga biasa-biasa saja reaksinya. Setelah itu, barulah dia sempat-sempatnya mengungkap pilihan politik Ibu Ani di Pilpres 2019.

Baca juga : Wakil PM Malaysia Berduka Atas Wafatnya Ibu Ani

“Saya diberitahu, Ibu Ani memilih saya baik di Pemilu 2014 dan 2019. Jadi saya dapat merasakan bagaimana Pak SBY kondisinya sekarang,” tukasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.