Dark/Light Mode

Hari Ini, Jamaah Majelis Taqorub Ilalloh Garut Sudah Rayakan Idul Fitri

Selasa, 4 Juni 2019 12:43 WIB
Jamaah Majelis Taqorub Ilalloh Kabupaten Garut berkumpul melaksanakan shalat Id berjamaah atau merayakan Hari Raya Lebaran 1440 Hijriyah di Lapangan Kerkof, Garut, Jawa Barat, Selasa (4/06). (Foto : Antara/Feri Purnama)
Jamaah Majelis Taqorub Ilalloh Kabupaten Garut berkumpul melaksanakan shalat Id berjamaah atau merayakan Hari Raya Lebaran 1440 Hijriyah di Lapangan Kerkof, Garut, Jawa Barat, Selasa (4/06). (Foto : Antara/Feri Purnama)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI menetapkan shalat Idul Fitri pada Rabu (5/6). Namun,  sebagian masyarakat di beberapa wilayah sudah merayakan Idul Fitri 1440 H, pada hari ini, Selasa (4/6). Satu di antaranya adalah warga jamaah Majelis Taqorub Ilalloh di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Sekitar 400 orang dari Jamaah Majelis Taqorub Ilalloh Kabupaten Garut melaksanakan shalat Id berjamaah atau merayakan Hari Raya Lebaran 1440 Hijriyah di Lapangan Kerkof, Garut, Jawa Barat, Selasa (4/6).

Tim Media Majelis Taqorub Ilalloh Garut, Ridlo Muhammad mengatakan, majelisnya telah menentukan 1 Syawal 1440 Hijriyah merujuk pada hasil rukyat global yang terjadi di beberapa negara.

Baca juga : Dari Sabang Sampai Merauke Tolak Serangan Fajar

"Tadi malam (Senin) kami mendapatkan informasi sudah 35 negara melihat hilal," ujar Tim Medis Taqorub Ilallahi Garùt Ridlo Muhammad usai melaksanakan salat Id kepada Kantor Berita Antara, Selasa (4/6).

Ia mengemukakan, keputusan itu hasil ijtihad para ulama yang menetapkan jika di suatu negara lain telah terlihat hilal 1 Syawal maka negara lain wajib hukumnya untuk mengikuti.

Ia menyebutkan, hasil pengamatan tadi malam, ada 35 negara di dunia yang sudah melihat kemunculan hilal atau petunjuk telah berakhirnya pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadhan. "Bagi kami ya sudah sah jika hari ini berlebaran, tidak genap sesuai pemerintah," katanya.

Baca juga : Batalkan Sanksi, Trump : Korut Sudah Menderita

Terkait adanya perbedaan dalam menentukan hari Lebaran, Ridlo menyebutkan tidak mempermasalahkannya, karena semua keputusan tentunya berdasarkan hasil ijtima ulama.

Menurut dia, Pemerintah Indonesia maupun organisasi Islam lainnya kemungkinan dalam menentukan 1 Syawal menggunakan rukyat lokal. "Silakan pemerintah Lebaran (Rabu) mungkin menggunakan rukyat lokal," tambahnya.

Ridlo menyampaikan, jamaah yang ikut Salat Id di Lapangan Kerkof dari beberapa kecamatan di Garut seperti dari Garut Kota, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Samarang dan kecamatan lainnya. "Dari Limbangan, ada ada juga dari Cilawu, Cibatu dan lainnya," ujarnya.

Baca juga : Masuk Taman Margasatwa Ragunan Bisa Pakai Kartu Jakcard DKI

Seorang Jamaah Majelis Taqorub Ilalloh, Dedi Mulyadi (60) mengatakan, adanya perbedaan penetapan hari Lebaran dengan umat Islam lainnya tidak perlu diperdebatkan. Ia menghormati adanya perbedaan, dan menjadikan Lebaran sebagai pesan damai bagi seluruh umat manusia, dan tidak menjadikan perbedaan sebagai masalah. "Semua juga punya pilihan masing-masing," tegasnya. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.