Dark/Light Mode

Wilayahnya Kena Banjir 1 Meter, Warga 3 Kecamatan di Kabupaten Wajo Ogah Ngungsi

Sabtu, 8 Juni 2019 14:15 WIB
Banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Foto: Antara)
Banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Akibat curah hujan yang tinggi, tiga kecamatan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, terendam banjir hingga ketinggian 1 meter. Meski begitu, warga di sana ogah mengungsi.

Hujan deras terjadi pada H+2 Lebaran. "Curah hujan yang tinggi dan di daerah kabupaten tetangga berdampak ke beberapa daerah kecamatan di wilayah Kabupaten Wajo hingga terkena banjir dengan ketinggian bervariasi mulai 20 - 100 centimeter," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo Alamsyah seperti dikutip antaranews.com, Sabtu (8/6).

Tiga kecamatan tersebut adalah Tempe, Pammana, dan Belawa. Sebelumnya terdapat enam kecamatan yang terendam banjir, tetapi di tiga kecamatan lain airnya sudah surut pada beberapa hari terakhir.

Baca juga : Bupati Bogor Khawatir Warganya Bawa Teman dari Kampung

Sampai saat ini, BPBD Wajo belum melakukan evakuasi terhadap korban bencana banjir. Sebab, warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing. "Masih bertahan hingga sekarang. Untuk pengungsian masih nihil," kata Alamsyah.

BPBD Wajo pun mengimbau kepada masyarakat agar memerhatikan cuaca dan kondisi wilayah tersebut. Termasuk kondisi curah hujan di daerah kabupaten tetangga seperti Bone, Soppeng dan Sidrap.

"Maka diimbau kepada seluruh stekholder, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat untuk tetap waspada menghadapi curang hujan yang tinggi saat ini dengan slogan siap untuk selamat. Mari kita jaga alam kita dan akhirnya alam yang jaga kita hari esok," ajaknya.

Baca juga : Sidak Balittra, Mentan Ajari Wartawan Pola Tanam Jagung Unik

Selain itu, katanya, perlu ditumbuhkan budaya sadar bencana. Dengan demikian, masyarakat dapat mempersiapkan diri menghadapi bencana untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan.

Kepada seluruh instansi terkait kebencanaan, Alamsyah mengajak untuk siap siaga menghadapi terjadinya bencana. Baik personil, peralatan, maupun kemampuan, semua harus siap. "Saat ini BPBD melalu Tim Reaksi Cepat atau TRC dan Pusdalops melakukan assesment lapangan terutama di wilayah Kecamatan Belawa," ujarnya.

Junaidi Sudirman, salah satu warga di Desa Baru Alau, Kelurahan Laelo Kecamatan Tempe, mengatakan, air masih setinggi paha orang dewasa. Saat ini, hujan juga masih terjadi. Namun begitu, warga tetap bertahan karena rumah yang terendam rata-rata berbentuk panggung.

Baca juga : Jamin Pasokan, Kementan Dorong Sistem Tumpang Sari Bawang Merah-Bawang Putih di Kabupaten Bandung

Selain itu, banjir biasanya diakibatkan kiriman air dari Kabupaten Soppeng dan Sidrap. Ketika hujan deras melanda dua kabupaten itu, airnya mengalir ke Wajo sehingga menyebabkan banjir. Selain itu, kata dia, ada beberapa kelurahan yang terendam di Kecamatan Tempe, termasuk rumah di pesisir danau tempe yakni Kelurahan Laelo, Kelurahan Salo Menlaleng, Kelurahan Watanglipue, Kelurahan Mattirotappareng, dan Keluharan Wiringpalennae.

 "Sampai saat ini belum ada mengungsi, karena hampir tiap tahun air naik dalam rumah sampai lutut. Bahkan di tahun 2003, air sampai dada. Maka dari itu sengaja tinggi rumah dinaikkan sampai tiga meter," ujarnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.