Dark/Light Mode

Gelombang Ketiga Lebih Gawat Dari Delta

Ngeri, Kasus Aktif Covid-19 Nambah 58.175 Orang/Hari

Jumat, 11 Februari 2022 07:24 WIB
Sejumlah petugas mengusung peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (10/2/2022). Menurut data Pemprov DKI Jakarta meski persentase kasus positif COVID-19 akibat varian Omicron meningkat, angka kematian akibat COVID-19 sekitar 30 orang per hari walaupun angka kematian ini jauh lebih rendah dibandingkan saat varian Delta. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz).
Sejumlah petugas mengusung peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (10/2/2022). Menurut data Pemprov DKI Jakarta meski persentase kasus positif COVID-19 akibat varian Omicron meningkat, angka kematian akibat COVID-19 sekitar 30 orang per hari walaupun angka kematian ini jauh lebih rendah dibandingkan saat varian Delta. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz).

RM.id  Rakyat Merdeka - Penularan Covid-19 varian Omicron di Jakarta sangat cepat. Lonjakan kasus hariannya melampaui puncak gelombang kedua.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat, penambahan jumlah kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota pada 7 Februari naik menjadi 74 ribu. Padahal, sehari sebelumnya hanya 15.825 kasus.

Baca juga : Waspada! Di 3 Provinsi Ini, Kasus Harian Covid-19 Sudah Lebihi Varian Delta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 karena varian Omicron sangat menular sehingga kasus aktif mencapai 58.175 kasus dalam satu hari.

“Jumlah kasus baru ini melebihi rekor penambahan kasus harian pada puncak gelombang kedua tanggal 12 Juli 2021, karena pada saat itu sekitar 14.500,” ucapnya melalui akun instagram @aniesbaswedan, kemarin.

Baca juga : Makin Serem, Kasus Harian Nyaris 5.000, Kasus Aktif Hampir 25 Ribu

Walau begitu, Anies mengimbau, warga tidak panik. Karena, gejala Omicron tidak separah varian Delta. Hal ini bisa dilihat dari jumlah kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan pertengahan 2021. “Angka kematian yang lebih rendah bisa membuat kita lebih tenang,” kata Anies.

Menurutnya, rata-rata kematian karena Covid-19 di Jakarta berada di kisaran 30 orang per hari. Sedangkan, saat puncak gelombang kedua lalu angka kematian mencapai 200 kasus per hari. Namun, ditegaskannya, kematian akibat Covid-19 harus dicegah. “Satu jiwa itu sangat berharga,” tegasnya.

Baca juga : Gus Halim: Kesigapan Desa Antisipasi Covid-19 Minimalkan Jumlah Korban

Anies mengimbau warga Jakarta segera mendapatkan vaksinasi lengkap dan booster. Sebab, dari data yang dia peroleh, kematian pasien Covid-19 saat ini didominasi pasien belum vaksinasi lengkap. “Warga yang telah memiliki tiket di aplikasi PeduliLindungi segera melakukan vaksinasi booster dengan datang langsung ke fasilitas Kesehatan,” pintanya. Berdasarkan kajian epidemiologis, vaksinasi berhasil menekan angka kematian di Jakarta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.