Dark/Light Mode

Duh, Sampah Dari Sungai DKI Sebanyak 2,5 Kali Luas Monas

Selasa, 22 Februari 2022 06:30 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria

 Sebelumnya 
Walhi Jakarta mencatat, sampah harian Jakarta dari 2015 sampai 2020 cenderung mengalami peningkatan. Pada 2015, sampah di DKI hanya 7.000 ton, bertambah menjadi 8.300 ton pada 2020.

Peningkatan tersebut makin parah karena rendahnya jumlah sampah yang berhasil dikurangi sebelum masuk ke Bantar Gebang.

Baca juga : Yang Bener Aje, Volume Sampah Di Sungai Jakarta Ngelebihin Tinggi Monas

“Kondisi tersebut tak pelak memunculkan masalah di hilir. Bantar Gebang sebagai tempat pengolahan akhir sampah Jakarta harusnya hanya menerima sampah residu,” sebut Tubagus.

Dia menambahkan, minimnya kesadaran, edukasi, dan sarana pemilahan sampah menjadi hambatan utama dalam tata kelola sampah Jakarta.

Baca juga : Puan Galak Ke Menaker

“Terlebih, sampai saat ini, Pemprov DKI masih setia dengan skema kumpul-angkutbuang. Skema ini telah mengakibatkan hampir seluruh sampah warga Jakarta terbuang ke Bantar Gebang,” sentilnya.

Untuk diketahui, Dinas Lingkungan Hidup DKI mencatat volume sampah yang dihasilkan Jakarta mencapai 7.424 ton per hari dan dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.

Baca juga : 20 Tim Siap Tarung Di Babak 64 Besar Liga 3

Sampah dari Jakarta itu didominasi sisa makanan sebanyak 53 persen, plastik 9 persen, residu 8 persen, kertas 7 persen, dan lain-lainnya. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.