Dark/Light Mode

Warga Terpaksa Rogoh Kocek Lebih Dalam

Integrasi Tarif Transportasi Di DKI Masih Angan-angan

Sabtu, 19 Maret 2022 07:30 WIB
Sejumlah penumpang mengantre masuk ke dalam Bus Tranjakarta di Halte Tosari, Jakarta, Senin (14/3/2022).(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa).
Sejumlah penumpang mengantre masuk ke dalam Bus Tranjakarta di Halte Tosari, Jakarta, Senin (14/3/2022).(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Integrasi tiket dan tarif transportasi publik di Ibu Kota masih angan-angan. Belum ada tanda-tanda akan diterapkan bulan ini seperti yang ditargetkan. Dengan begitu, warga terpaksa masih harus merogoh kocek lebih dalam untuk berpergian.

Integrasi sejauh ini baru sebatas menyatukan halte bus dengan stasiun Kereta Commuter Line atau MRT Jakarta. Prosesnya belum sampai menyatukan tiket dan tarif.

Hasan, warga Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, senang dan terbantu dengan kehadiran transportasi publik seperti Bus Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan angkot JakLingko.

Baca juga : KPK Duga Hakim Itong Dapat Uang Dari Tiap Perkara Yang Disidangkannya

“Saya yang setiap hari menggunakan angkutan umum, sangat tertolong,” kata Hasan saat ditemui, kemarin.

Meski begitu, Hasan merasa masih ada yang mengganjal. Sistem pembayaran pada moda transportasi belum menyatu. Bahkan, Transjakarta dan angkot JakLingko memiliki kartu yang berbeda.

“Sekarang dompet saya tebel. Kartu semua isinya. Kalau banyak kartu kayak gini, saya juga suka bingung dan lupa pas mau tap in atau isi saldo,” cetusnya.

Baca juga : IKN Nusantara Lokomotif Baru Transformasi Indonesia

Hasan berharap, integrasi tarif moda transportasi segera terwujud. Sebab dengan begitu, pengeluaran untuk biaya transportasi akan berkurang.

“Ya mudah-mudahan segera terwujud, agar ongkos lebih irit,” harapnya.

Dia menyarankan, rute angkot JakLinggo ditambah agar semakin luas menjangkau pemukiman warga sehingga tak perlu lagi menggunakan ojek online.

Baca juga : TPA Dorong Transformasi Di Industri Kelapa Sawit

Hasan meminta, pelayanan, keamanan dan kenyamanan moda transportasi ditingkatkan. Menurutnya, kedatangan Transjakarta dan JakLingko sering ngaret. Selain itu, banyak pengemudi ugal-ugalan.

“Makanya sering terjadi kecelakaan. Nah kalau JakLingko, lebih sadis lagi. Mentang-mentang gratis, kita kayak nggak dihargai. Sopirnya galak. Padahal itu kan fasilitas untuk warga,” keluhnya.

Bahkan, lanjut Hasan, ia sering mendapati sopir angkot JakLingko terkesan enggan membawa penumpang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.