Dark/Light Mode

Warga Menjerit Nggak Mampu Beli Migor

Percuma Stok Berlimpah Tetapi Harganya Selangit

Rabu, 23 Maret 2022 07:30 WIB
Sejumlah warga antre membeli minyak goreng curah saat operasi pasar di Pasar Merdeka, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (21/3/2022). Kementerian Perdagangan menggelar operasi pasar minyak goreng curah secara serentak di wilayah Jabodetabek yang dijual untuk pedagang dan masyarakat umum dengan harga Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kilogram. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/wsj).
Sejumlah warga antre membeli minyak goreng curah saat operasi pasar di Pasar Merdeka, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (21/3/2022). Kementerian Perdagangan menggelar operasi pasar minyak goreng curah secara serentak di wilayah Jabodetabek yang dijual untuk pedagang dan masyarakat umum dengan harga Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kilogram. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/wsj).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebijakan Pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng (migor) bukan solusi jitu bagi warga. Komoditas itu tetap sulit diperoleh. Karena, meski stoknya berlimpah, harganya tak terjangkau.

Pantauan Rakyat Merdeka di salah satu mini market di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, rak migor terisi penuh. Namun, harganya mahal, yakni Rp 52 ribu untuk kemasan dua liter.

Harga ini nyaris dua kali lipat lebuh mahal dibandingkan harga yang pernah ditetapkan Pemerintah Rp 14 ribu per liter atau Rp 28 ribu untuk kemasan 2 liter.

Salah satu pembeli, Yanti menilai, kebijakan mencabut HET migor belum jadi solusi yang bagus untuk warga. Sebab, harga migor kemasan meroket dan makin tidak terjangkau.

Baca juga : Hendra Nggak Mau Lengah Di Laga Pertama All England 2022

“Ya percuma aja minyak goreng banyak tapi harganya selangit mah,” protes Yanti, saat ditemui, kemarin.

Yanti mengaku, tidak keberatan harga migor naik mengikuti harga pasar. Tapi, naiknya jangan terlalu tinggi. Harus memikirkan juga daya beli warga.

Ibu rumah tangga ini berharap, Pemerintah tetap mengatur harga migor. Jangan sepenuhnya mengikuti harga pasar. Sehingga, produsen atau distributor migor tidak seenaknya saja memainkan harga.

“Jangan bikin rakyat yang lagi susah jadi tambah susah,” pintanya.

Baca juga : Pertamina Harus Dapat Tambahan Dana Kompensasi

Dia juga menyesalkan kini banyak pihak batal melakukan operasi pasar migor. Menurutnya, saat ini momen yang tepat untuk operasi pasar karena harganya tinggi.

“Kalau mau bantu warga, meringankan beban ekonomi saat ini waktunya. Gelar pasar murah pas harga-harga kebutuhan lagi mahal. Apalagi sekarang ini bukan cuma minyak goreng aja yang mahal, daging sapi, cabe juga lagi naik,” curhatnya.

Dia berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, mencari solusi untuk menekan harga sembako. Terlebih, bulan Ramadan sudah di depan mata. “Saya sih berdoa mudah-mudahan bulan puasa harga sudah normal,” harapnya.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi belum lama ini mencabut kebijakan HET migor kemasan. Keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11 Tahun 2022.

Baca juga : Warganet Debat Makan Nasi Padang Pakai Sendok Vs Tangan

Namun, Pemerintah masih menetapkan HET migor curah sebesar Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram. Harga migor curah disubsidi oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.