Dark/Light Mode

Launching QRIS di Pasar Koja Baru

BI DKI Ngarep Transaksi Non-Tunai Melejit

Selasa, 19 April 2022 20:00 WIB
Peluncuran pembayaran digital SIAP QRIS di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Selasa (19/4).
Peluncuran pembayaran digital SIAP QRIS di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Selasa (19/4).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta bersama Bank DKI dan Perumda Pasar Jaya meluncurkan pembayaran digital SIAP QRIS (Sehat Inovatif dan Aman Pakai-Quick Response Code Indonesian Standard) di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Selasa (19/4).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Suharman Tabrani mengatakan, kegiatan ini merupakan kolaboratif dengan seluruh stakeholder dalam rangka digitalisasi di pasar dan pusat perbelanjaan.

“Kami menyebut transaksi menggunakan QRIS ini dengan istilah cemumuah (cepat, mudah, murah, aman dan handal),” katanya.

Suharman menjelaskan, dengan QRIS transaksi terbukti menjadi lebih cepat, mudah, murah, aman dan handal. Pembeli hanya perlu memindai barcode dan memasukkan nominal yang harus dibayar.

Baca juga : Transaksi Pakai Uang Digital Diharapkan Dongkrak Omzet Pedagang

Kemudian, ketika sudah ada notifikasi atau pemberitahuan selesai, tranksaksi pun kelar. Tidak perlu menunggu kembalian atau membayar dengan digenapkan jika ada harga yang ganjil.

“Dengan QRIS bayar sesuai harga belanjaan, tidak dilebihkan atau dikurangi meski hanya Rp 1,” ujarnya.

Suharman berharap kolaborasi ini terus berlanjut. Terutama dalam memberikan kemudahan kepada masyarakat, terutama nasabah perbankan. Hingga akhir Maret 2022, pengunaan QRIS di Jakarta sudah mencapai 3,4 juta. Ini menjadi yang tertinggi secara nasional yang sudah menyentuh 17 juta. Di 2022 ini, target QRIS di Jakarta 15 juta.

“Kami juga berharap bukan hanya pengguna saja yang meningkat tapi juga penggunaan QRIS dalam bertransaksi juga meningkat,” tegasnya.

Baca juga : Pengguna Bisa Tebus Cabe Dengan Harga Murah

Pemimpin Grup Penjualan Dana dan Transaksional Bank DKI, Diki Jatnika mengatakan, perlu pemahaman dari masyarakat agar beralih bertransaksi dengan non tunai. Karena itu, pihaknya akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi penggunaan transaksi non tunai ini.

“Namun ini hanya masalah waktu. Dengan edukasi yang terus dilakukan, karena dengan transaksi non tunai ini sangat memudahkan, penggunaan QRIS pun akan semakin massif,” ujarnya.

Terlebih, kata Diki, di tengah pandemi seperti ini yang mengharuskan menjaga protokol kesehatan, salah satunya meminimalkan kontak langsung. Maka dia optimis penggunaan transaksi non tunai ini akan semakin diminati masyarakat.

Direktur Perkulakan dan Retail Perumda Pasar Jaya Anugerah Esa mengaku, tidak pernah ada keluhan atau kendala dari pedagang terkait penggunaan QRIS ini.

Baca juga : Beli Bunga Nggak Perlu Pake Uang Tunai

“Pengunjung perlu lebih diinformasikan dan didorong untuk menggunakan QRIS. Dan harus diketahui jika pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya, salah satunya Pasar Koja Baru ini, sudah menerapkan QRIS,” jelasnya. (DRS)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.