Dark/Light Mode

Pipanya Sudah Ujur

Hampir Separuh Air PAM Bocor Di Jalan

Sabtu, 6 Agustus 2022 07:30 WIB
Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pengelolaan Air Minum DPRD Provinsi DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga. (Foto: DPRD Provinsi DKI Jakarta).
Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pengelolaan Air Minum DPRD Provinsi DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga. (Foto: DPRD Provinsi DKI Jakarta).

RM.id  Rakyat Merdeka - Tingkat kebocoran distribusi air PAM Jaya mencapai 48,76 persen. Hal itu dikarenakan, kualitas pipa Palyja sudah usang akibat kurang perawatan.

Data itu dibeberkan Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pengelolaan Air Minum DPRD Provinsi DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga. Dia menyakini buruknya infrastruktur itu layanan ke masyarakat tidak maksimal.

“Kami kunjungan melihat fisiknya. Bangunan sudah dari tahun 1953. Saya rasa akibat pipa yang sudah puluhan tahun, sudah berkarat, yang bikin distribusi air berkurang,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Jalankan Perintah Jokowi, Ini Cara Basuki Atasi Longsor Di Sulteng

Anggota Pansus Pengelolaan Air Minum DPRD DKI, Panji Virgianto menyayangkan, Palyja tidak segera berbenah untuk mengatasi kebocoran yang sudah terjadi bertahun-tahun ini. Apalagi pada tahun 2015 kebocoran sudah mencapai 39,3 persen, bahkan terus meningkat hingga saat ini.

“Jangan karena kebocoran, rakyat dibebankan dengan asumsi membayar kenaikan. Ini merugikan masyarakat,” katanya.

Panji menuturkan, setiap menggelar reses, dirinya selalu menerima keluhan warga terkait kecilnya volume air bersih yang mengalir ke rumah-rumah warga. Padahal uang yang dikeluarkan warga untuk pembayaran air bersih setiap tahunnya selalu meningkat.

Baca juga : Air PAM Ibu Kota Nggak Higienis

“Kebocoran itu berdampak pada harga kubikasi yang dibebankan ke masyarakat. Ini tidak fair. Mereka tetap harus membayar, padahal airnya tidak sampai ke rumahnya,” sebutnya.

Dia berharap, Pemprov DKI melalui Perumda Air Minum (PAM) Jaya yang akan mengambil alih pelayanan air bersih di Jakarta pada Februari 2023 mendatang sudah memiliki solusi untuk memperbaiki kebocoran pipa air.

“Saya yakin PAM mampu, dan pasti pelayanan ke masyarakat bisa lebih baik. Karena kalau pakai pihak ketiga pasti ingin ada keuntungan. Beda ya kalau dikelola sendiri Pemprov,” tuturnya.

Baca juga : Honorer Dapat Air Tuba

Production Manager Palyja, Emma Nedi menyatakan, pihaknya hingga kini terus berupaya semaksimal mungkin mendistribusikan air bersih ke masyarakat. Dia menerangkan, proses pengolahan yang telah dilakukan Palyja telah memenuhi syarat kesehatan mulai dari air baku hingga sampai ke masyarakat telah sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, yang membutuhkan proses kurang lebih dua jam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.