Dark/Light Mode

Warga Diimbau Tetap Pake Masker

Awas, Virus Mematikan Marburg Masuk Jakarta

Rabu, 5 April 2023 07:30 WIB
Kepala Seksi Surveilans Epi­demiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama. (Foto: Ist).
Kepala Seksi Surveilans Epi­demiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama. (Foto: Ist).

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Ibu Kota diimbau tetap memakai masker, terutama di kerumunan untuk mencegah tertular penyakit. Apalagi, kasus Covid di Jakarta naik lagi. Tak hanya itu, kini dunia sedang dihantui munculnya Marburg, virus baru yang mematikan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat tren kenaikan kasus positif Covid-19 dan meninggal dalam seminggu terakhir. Karena itu, warga di­imbau untuk disiplin menjaga protokol Kesehatan (prokes), terutama menggunakan masker di tempat umum.

Kepala Seksi Surveilans Epi­demiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama menu­turkan, penularan Covid-19 di Jakarta sangat terkendali, meski terjadi peningkatan penularan.

“BOR (Bed Occupancy Ratio) keterisian Rumah Sakit (RS) naik 1 persen dalam seminggu, dari 7 persen menjadi 8 persen,” kata Ngabila kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Warga Desa Kepet Madiun Antusias Ikuti Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Oleh GGN Dukung Ganjar

Saat ini, pasien Covid dirawat di RS sebanyak 157 pasien dengan gejala sedang dan 33 orang bergejala berat.

Sedangkan pasien mening­gal sebanyak 5 orang, dalam seminggu terakhir. Rinciannya, satu orang belum vaksin sama sekali, tiga sudah vaksin dosis 2 dan satu orang sudah vaksin dosis 3.

“Semua memiliki komorbid berat, terutama hipertensi dan diabetes melitus yang merupa­kan silent killer dan mother of disease,” jelasnya.

Ngabila menjelaskan, dari seluruh pasien meninggal dan dirawat, tidak ada yang ter­infeksi varian XBB 1.16 atau Arcturus.

Baca juga : Orang Pajak Pake Konsultan Pajak Ramaikan Jagat Maya

“Hingga kini, belum ditemu­kan kasus positif varian Arc­turus. Kami pantau terus melalui genome sequencing,” ujarnya.

Meski begitu, lanjutnya, apa pun varian Covid, warga harus mengedepankan upaya pence­gahan. Caranya, dengan disiplin bermasker, terutama di keramaian dan transportasi publik.

“Masker dapat melindungi dari berbagai penyakit menular. Seperti batuk pilek oleh virus/bakteri lainnya, campak, rubella, TBC, difteri, dan lain-lain,” paparnya.

Ngabila mengatakan, belum ada pengkajian untuk membe­baskan penggunaan masker di transportasi publik. Sehingga se­suai aturan yang masih berlaku, masyarakat masih diwajibkan menggunakan masker di trans­portasi publik.

Baca juga : Sukarelawan Nelayan Pesisir  Pendukung Ganjar Membagikan Jaring Untuk Nelayan Indramayu

Soal antisipasi penyebaran virus Marburg yang tengah menyebar di Afrika, Ngabila menegaskan, pihaknya sudah meningkatkan kewaspadaan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.