Dark/Light Mode

Staf Ahli Kapolri: Kapolda Harus Mampu Serap Aspirasi Wilayahnya

Kamis, 29 Agustus 2019 13:38 WIB
Irjen Rachmat Mulyana (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Irjen Rachmat Mulyana (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Polri memiliki lambang yang berbunyi Rastra Sewakottama. Kata terebut merupakan dari bahasa Sansekerta yang berarti "Pelayan Utama Bangsa". Motto itulah yang membuat Irjend Rachmat Mulyana terus mengabdikan dirinya ditubuh kepolisian. Sosok Irjen Rachmat Mulyana adalah mantan Kapolda Kalsel yang kini menjadi staf ahli Kapolri. Dia dikenal dengan penciptaan program-program baru dan berinovasi, program programnya saat itu mampu menciptakan sosok personil Polda Kalsel yang menjadi lebih profesional, terampil, dan akuntabel.

Saat dipercaya memimpin Polda Kalsel, Irjen Rachmat merasa wajib melaksanakan amanah tersebut dengan baik. Dirinya merasa tertantang untuk melaksanakan dengan maksimal sesuai harapan dari Kapolri yang diterapkan dalam program Promoter.

"Salah satu yang saya terapkan adalah, yang biasanya kita panggil para akademisi dan tokoh setempat, kini saya ubah menjadi saya yang mengunjungi mereka guna berdiskusi dan menyerap aspirasi," ujar Rachmat.

Baca juga : Jokowi: Kita Harus Cetak Generasi Pancasila dan Toleran

"Guna menciptakan suasana kamtibmas yang kondusif itu perlu mendengar serta menyerap aspirasi secara langsung dari mayarakat setempat, oleh karenanya perlu pendekatan emosional dengan mengunjungi masyarakat secara langsung akan membuat mereka nyaman menyampaikan apa pun," ucapnya.

Ayah dari empat putra ini memang dikenal sebagai sosok pimpinan yang humanis namun tegas, semua terlihat dari kerjasama team work yang solid dalam melaksanakan program programnya. Bakat kepemimpinan Rachmat sudah terlihat semenjak kecil, dirinya menceritakan dari dulu selalu di jadikan ketua atau pimpinan entah itu di lingkungan sekolah maupun saat bermain.

Rachmat hidup dan besar di Cimahi, Jawa Barat, memiliki hobi bermain, belajar, dan mengaji sewaktu kecil. Oleh sebab itu, keseimbangan sikap dan kepribadian terkait dengan nilai-nilai kedisiplinan sudah tertanam dan terbentuk sejak Rachmat kecil.

Baca juga : Wagub Jabar: Masjid Harus Jadi Pusat Peradaban

Awalnya, Rachmat bercita-cita menjadi seorang tentara. Karena lahir dan besar dilingkungan TNI AU membuat dirinya termotivasi menjadi seorang tentara dengan mendaftar di Akabri tahun 1988, yang semula impiannya ingin menjadi penerbang TNI AU seperti ayahnya harus pupus. Namun, nasib berkata lain. Hasil psikologi minat dan bakatnya menjadi seorang Polisi.

Buah pikirannya saat ini selama mengabdi menjadi seorang Bayangkara dituangkan dalam beberapa buku. Salah satu karyanya adalah "Jenderal Di Garis Promoter dan Polri Menjawab Tantangan".

Dirinya berharap dengan terbitnya buku tersebut dapat berbagi pengalaman. "Buku-buku ini saya keluarkan guna berbagi pengalaman dan pengetahuan" ungkap Rachmat.

Baca juga : Segera Disidang, Penyuap Kantor Kepala Imigrasi Mataram

Jika dirinya kembali dipercaya untuk memimpin sebuah wilayah, Rachmat berjanji akan terus memberikan yang terbaik. "Insya Allah jika masih dipercaya Kapolri untuk jadi Kapolda lagi, saya akan laksanakan tugas sebaik mungkin dan lakukan inovasi guna melayani masyarakat," tutupnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.