Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memeriksa ketahanan sejumlah gedung bertingkat di Ibu Kota dalam menghadapi potensi bencana. Salah satunya mengecek Menara Saidah, perkantoran bertingkat yang disebut-sebut miring dan sudah belasan tahun terbengkalai.
World Atlas memasukkan DKI Jakarta dalam 12 kota besar rawan gempa di dunia karena diapit dua lempeng tektonik yakni, Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia. Selain itu, kontur tanah Jakarta berupa cekungan membuat kota berpenduduk 10,5 juta ini menjadi langganan banjir.
Untuk meminimalisir dampak bencana, Pemprov DKI Jakarta membentuk Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Penilaian Gedung dan Non Gedung. Satgas ini sudah diresmikan di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, pada Selasa (30/5).
Baca juga : Kadinkes Lampung Reihana Bantah Sembunyikan 5 Rekening
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, Satgas Terpadu menjadi upaya nyata bersama dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota tangguh bencana.
Dijelaskannya, Satgas Terpadu ini tidak hanya melakukan pemantauan, tetapi memberikan penilaian terhadap mitigasi bencana gedung-gedung tinggi di Jakarta. Mulai dari struktur bangunan, jalur evakuasi bencana, sarana-prasarana penanganan kebakaran dan gempa bumi, titik penyelamatan (rescue), hingga tangga darurat di dalam gedung.
Penilaian ini nanti akan diintegrasikan ke dalam sebuah sistem yang dinamakan SIDUGATAMI (Sistem Gedung Tangguh Bencana Gempa Bumi). Sehingga hal ini bisa mengurangi risiko gempa bumi untuk menjamin keberlangsungan usaha, meminimalisir korban jiwa, kerugian infrastruktur dan gangguan aktivitas layanan masyarakat.
Baca juga : Bamsoet Dukung Rencana Prabowo Perkuat 3 Matra Militer
“Ada beberapa (gedung) yang akan dicek dan diteliti kembali, termasuk gedung Balai Kota Jakarta. Saya minta segera mengecek gedung ini supaya tidak terjadi bencana yang merugikan masyarakat,” ujar mantan Wali Kota Jakarta Utara ini.
Untuk membantu Satgas Terpadu menjalankan tugas, lanjut Heru, maka diperlukan penambahan pos-pos pemadam kebakaran dan terpadu di lokasi-lokasi strategis. Sehingga, waktu penanganan bencana, baik itu gempa bumi maupun kebakaran, dapat lebih cepat.
Heru bilang, Sumber Daya Manusia (SDM) di DKI sudah memadai. Infrastruktur kendaraan dan lainnya juga sudah mencukupi. Namun mereka sering terkendala kemacetan ketika menuju lokasi bencana.
Baca juga : Makin Banyak Dana Desa, Kemakmuran Makin Cepat Terwujud
“Saya minta lokasi pos-pos tersebut diperhatikan, sehingga waktu yang ditempuh ke titik lokasi bencana dapat diperpendek,” ujarnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya