Dark/Light Mode

Kepala BIN Berperan Di Balik Pertemuan Jokowi Dengan 61 Tokoh Papua

Selasa, 17 September 2019 20:52 WIB
Kepala BIN Budi Gunawan (Kiri) Bersama Presiden Joko Widodo. (Foto : Istimewa)
Kepala BIN Budi Gunawan (Kiri) Bersama Presiden Joko Widodo. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Adanya pertemuan Presiden Joko Widodo dengan 61 tokoh papua dianggap sebagai prestasi dari Badan Intelijen Negara (BIN). Pertemuan beberapa waktu lalu dilakukan saat kondisi di Papua belum pulih sepenuhnya.

Pengamat politik Ireng Maulana menilai keberhasilan Kepala BIN, Budi Gunawan (BG) dan jajarannya mempertemukan 61 tokoh Papua dengan presiden adalah sebuah langkah yang penuh kehati-hatian. BG pun turut hadir dalam pertemuan tersebut.

"Kita yakini daftar permintaan ini muncul sudah terlebih dulu melalui perhitungan resiko dan skala ancaman yang berasal dari analisis intelijen," ujar Ireng saat diwawancara di Jakarta.

Baca juga : Ria Irawan Sakit Kanker Lagi, Jokowi Kirim Bunga dan Doa

Pria jebolan Master of Art in Political Science dari Lowa State University, Iowa (IA), Amerika Serikat ini menyebut intelijen sebagai proses yang berbeda karena kehadiran Kepala BIN dalam pertemuan tersebut. Padahal biasanya untuk mendampingi Presiden memposisikan pejabat lain.

"Kehadiran langsung Kepala BIN dalam pertemuan ini dapat pula diartikan sebagai bantahan kecemasan banyak pihak bahwa pendekatan penyelesaian kerusuhan yang terindikasi ditunggangi kelompok pemberontak ingin diselesaikan melalui jalan konsolidasi," ujarnya.

Ditegaskan Ireng, kehadiran Kepala BIN bukan hanya sebagai jembatan penghubung melainkan mengkonfirmasi beberapa hal antara lain, pertama, keputusan presiden sebagai respon dari permintaan 61 tokoh papua adalah keputusan yang didasari dari produk analisa intelijen yang memberikan wawasan memadai dalam pengambilan keputusan.

Baca juga : Jokowi Minta Menteri Melayani, Bukan Dilayani Kayak Pejabat

Kedua, produksi informasi intelijen memberikan kepastian dalam pertimbangan, dan rekomendasi kepada presiden untuk membuat keputusan yang selalu bertujuan pengamanan penyelenggaraan pemerintah.

Terakhir kata dia, menegasikan bahwa hubungan antara intelijen dan pembuatan keputusan adalah kunci dalam konteks kemampuan mengamankan kepentingan negara.

"Karena intelijen harus bersifat akurat untuk memelihara pembuatan keputusan yang valid," tegasnya.

Baca juga : Kecelakaan Tol Cipularang Libatkan 21 Kendaraan, 6 Tewas

Maka dari itu, lanjut Ireng, kehadiran Kepala BIN secara terang-terangan dalam pertemuan ini sebagai salah satu sikap yang baik dan konstruktif, serta layak mendapatkan apresiasi karena telah memperlihatkan wajah organisasi telik sandi ke muka publik dengan tindakan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Tindakan yang relevan untuk mem-back up pemimpin negara dalam memformulasikan kebijakan yang menyangkut kepentingan negara sehingga kepastian keputusan dapat dilindungi," tukas Ireng. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.