Dark/Light Mode

Pertemuan Tahunan WEF

Jokowi Minta SDM Jadi Topik Utama

Kamis, 15 Agustus 2019 10:02 WIB
Pertemuan Tahunan WEF Jokowi Minta SDM Jadi Topik Utama

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, delegasi Delegasi World Economic Forum (WEF) meminta dukungan dari Presiden Jokowi mengenai rencana pertemuan tahunan (annual meeting) WEF di Indonesia pada 2020. 

“Pokoknya tahun depan targetnya di Jakarta. Nah itu ya intinya WEF meminta dukungan Presiden dan menanyakan mengenai apa topik utamanya,” katanya usai mendampingi Presiden menemui delegasi WEF. 

Bambang mengungkapkan, Presiden menyampaikan bahwa fokus Indonesia dalam 5 tahun mendatang adalah sumber daya manusia (SDM) atau human capital. Inilah yang akan jadi nuansa annual meeting WEF 2020. 

Dikatakan Bambang, Presiden meminta supaya pihak yang diundang dalam WEF yang akan diselenggarakan di Indonesia itu bukan hanya kepala negara dari Asia Tenggara, tapi juga Chief Executive Officer (CEO) dari perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan SDM. 

Baca juga : Beresin Kebakaran Hutan, Jokowi Main Keras

“Termasuk perusahaan teknologi, unicorn, termasuk perusahaan penyedia jasa tenaga kerja, misalnya, yang sekarang internasional. Ingin agar pertemuan itu benar-benar bicara mengenai bagaimana mengembangkan human capital di Indonesia,” jelasnya. 

Apalagi, kata Bambang, Indeks Modal Manusia atau Human Capital Index (HCI) Indonesia sejauh ini masih tertinggal dari negara tetangga seperti Singapura dan Vietnam. 

Berdasarkan data dari Bank Dunia, Indonesia menduduki posisi ke 87 dari total 157 negara yang mendapat peringkat.“Data World Bank, Human Capital Index-nya Indonesia hanya 0,53,” ungkapnya. 

Bambang menjelaskan, dengan perolehan tersebut, anak-anak Indonesia yang lahir saat ini pada saat 18 tahun kemudian hanya bisa meraih 53 persen dari total potensi produktivitas maksimalnya. Angka ini jauh lebih rendah dari Singapura dan Vietnam. 

Baca juga : Perkuat Kualitas SDM, Jokowi Ingin RAPBN 2020 Jadi Kekuatan Ekonomi

“Jauh di bawah negara seperti Singapura yang indeks human capital-nya 0,88 dan Vietnam 0,67,” ujarnya. 

Bambang menambahkan, jika hal tersebut tak diperbaiki, dikhawatirkan anakanak Indonesia kesulitan bersaing di tengah lajunya persaingan global. 

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, di era industri 4.0 akan membuka peluang bagi diversifikasi pekerjaan. Setidaknya Moeldoko menyebut akan bermunculan sekitar 65 persen segmen pekerjaan baru yang belum populer sebelumnya. Untuk itu, Indonesia wajib menyiapkan pembangunan kapasitas manusia.

 “Indonesia maju yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kelas dunia. Itu proyeksi pemikiran Pak Jokowi untuk Indonesia,” ujarnya. 

Baca juga : Perbaiki Listrik Jawa, Jokowi Minta PLN Gerak Cepat

Menurut Moeldoko, indeks inovasi global AS saat ini berada di urutan 6 sedang Indonesia menempati posisi ke-85. Sementara untuk indeks daya saing global, Jerman di urutan 5, sementara Indonesia menempati posisi ke-36. 

“Ini perlu saya sampaikan karena kalau mau menuju Indonesia unggul, indeks ini harus kita persempit. Selama ini masih jauh dibanding 5 negara maju lainnya,” katanya. 

Pemerintah menurutnya, sejauh ini sudah melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak indeks daya saing di tingkat global termasuk perbaikan kualitas kesehatan. “Program Keluarga Harapan pada 2019 juga sudah telah mencapai 10 juta penerima,” ucapnya. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.