Dark/Light Mode

Transjakarta Diguyur Subsidi Tambahan Rp 630 M

Perbaiki Dan Tingkatkan Layanan Penumpang!

Senin, 18 September 2023 07:30 WIB
Anggota Komisi B Dewan Per­wakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga. (Foto: Ist)
Anggota Komisi B Dewan Per­wakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mengkaji dan menyusun dasar perhitungan subsidi pada bidang transportasi. Termasuk perbaikan sistem tiket di seluruh angkutan Transjakarta maupun mitranya.

“Siapa yang dapat subsidi? Apakah warga Jakarta atau bu­kan? Saat ini dan yang akan kita lakukan adalah terkait dengan sistem account based ticket­ing (ABT),” kata Sri.

Baca juga : Tinjau Rumah Dinas Brimob Kalbar, Kapolri: Tingkatkan Semangat Kerja

Dia menjelaskan, ke depan di tiket terdapat akun pelang­gan. Misalnya, si A rumahnya di mana, perjalanan mulai dari mana. Sehingga ketahuan dia warga Jakarta atau bukan.

“Dari situ kebijakan bisa me­nyesuaikan, apakah misalnya un­tuk warga Jakarta PSO-nya besar sehingga nanti berbeda dengan warga luar Jakarta. Itu sedang kita lakukan kajian,” terangnya.

Baca juga : Jaga Inflasi, Jokowi Minta Pemda Tingkatkan Cadangan Pangan

Terkait banyaknya armada bus transjakarta maupun feeder yang tetap beroperasi meskipun tanpa penumpang, Sri mengatakan, hal tersebut menjadi bagian dari evaluasi. Transjakarta sedang mengevaluasi kebutuhan opera­sional bus setiap jamnya. Sebab diakuinya, jam operasional bus Transjakarta maupun armada milik pihak ketiga sangat mem­pengaruhi besaran subsidi.

“Kami di Pemprov melakukan monitoring dan evaluasi terhadap subsidi yang diberikan kepada PT Transjakarta. Dari hasil pencer­matan itu yang kami lakukan adalah perbaikan dan manajemen PSOitu sendiri,” ucapnya.

Baca juga : KAI Janji Perbaiki Dan Genjot Layanan LRT...

Menurut dia, saat waktu sibuk (peak hour) semua bus harus keluar. Tapi pada saat tidak sibuk, harusnya bus-bus itu ditarik. Sehingga pembayaran rupiah per kilometernya tidak membebani PSO.

“Hasil kajian nanti akan kami laporkan,” tandasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.