Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Warga Ibu Kota tak perlu cemas dengan ketersediaan dan harga beras menjelang perayaan hari Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sebab, stok dan harga kebutuhan pokok tersebut, aman terkendali.
Direktur Utama PT FSTJ, Pamrihadi Wiraryo mengungkapkan, saat ini, stok beras di Pasar Induk Tjipinang mencapai 38 ribu ton atau meningkat 14 ribu ton dibandingkan bulan lalu.
“Stok beras untuk pemenuhan kebutuhan warga Jakarta pada November 2023 lalu sebanyak 24 ribu ton. Dan terus meningkat menjadi 38 ribu ton menjelang perayaan Nataru,” kata Pamrihadi dalam keterangannya dikutip Jumat (22/12/2023).
Baca juga : Erwin Aksa Bakal Perjuangkan Masalah Perut Warga Jakarta
Pamrihadi menyebut, dengan bertambahnya stok, rata-rata harga beras premium mengalami penurunan sekitar 11 persen. Jika pada 14 November 2023 dijual Rp 12,600 per kilogram (kg), kini menjadi Rp 11.135 per kg.
Selain itu, pihaknya memiliki tambahan cadangan beras 16 ribu ton. Bersama dengan itu, jajarannya juga memanen hasil budidaya sendiri di atas lahan seluas 186 hektar di Desa Purwajaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
“Hasil panen beras di Karawang rata-rata 6,8 ton per hektar menggunakan pupuk hayati atau non subsidi,” tuturnya.
Baca juga : Malam Tahun Baru, 26 Ruas Jalan Di Jakarta Ditutup
Menurut Pamrihadi, panen beras ini hasil kerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Binaan PT Buana Tani Berkah. Kerja sama ini sudah dimulai sejak awal 2023. Pihaknya memberikan pembiayaan berupa pupuk non subsidi, obat pertanian dan tenaga kerja.
“Adapun varietas yang dibudidayakan adalah varietas Ciherang dan Inpari 32. Saat ini yang akan dipanen adalah Inpari 32,” ungkapnya.
Melalui kerja sama ini, lanjut Pamrihadi, produktivitas dapat ditingkatkan dengan pendampingan implementasi teknologi good agriculture practice, penanganan panen dan standar kualitas gabah kering panen.
Baca juga : Cepat Beli Beras Petani
Kerja sama ini, bisa meningkatkan hasil lebih baik lagi bagi petani, karena produktivitas meningkat sembilan persen dari rata-rata 6,2 ton menjadi 6,8 ton per hektar.
“Harapannya kerja sama ini dapat memberikan imbal balik positif bagi kedua belah pihak. DKI Jakarta terjaga ketahanan pangannya, sedangkan Petani Gapoktan meningkat kesejahteraannya,” katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya