Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Penanganan Lambat Dan Bahayakan Warga
Ayo Dong Gercep Benahi Kabel Udara Berantakan
Kamis, 14 Maret 2024 06:50 WIB
Sebelumnya
“Kami sudah keluar ongkos (pembangunan SJUT), desainnya sudah diperbaiki, tapi nggak ada yang masuk. Dampaknya adalah kami kehabisan modal, untuk membangun 25 km itu. Banyak keluar dari sisi dana maupun teknis, tapi revenue-nya (pendapatannya) nggak ada,” jelasnya.
Ivan menceritakan, pada 2019 Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang menugaskan Jakpro dan Perumda Pembangunan Sarana Jaya, untuk melaksanakan pembangunan SJUT.
Kemudian pada Mei 2021, Pemprov DKI mengeluarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) sebagai tindak lanjut dari Pergub tersebut yang menginstruksikan Jakpro membangun 115 km SJUT di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Sedangkan Sarana Jaya 100 km di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
“Sayangnya, di dalam Pergub disebutkan bahwa waktu pembangunan adalah dua tahun sejak Kepgub diterbitkan. Dua tahunnya pada Mei 2023. Jadi itulah yang menjadi review Pemprov, bagaimana? Kami jawab, pak waktu itu kami masih belajar, bagaimana membangun SJUT yang benar,” tuturnya.
Baca juga : The Gunners Akhiri Kutukan 14 Tahun
Kini, Ivan menyebut pihaknya siap membangun SJUT yang akan dilewati oleh utilitas fasilitas kota.
“Secara definisi utilitas itu ada empat. Pertama ada listrik, kedua air, ketiga gas dan keempat telekomunikasi atau internet,” ucapnya.
Dia bilang, pihaknya berencana membangun SJUT di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Pengerjaannya, direncanakan mulai 2024 hingga 2025 dan dikerjakan sepanjang 84,5 km. Rinciannya, sepanjang 54,5 km di Jaksel dan 30 km di Jaktim.
Kata Ivan, proyek ini akan menjadi penugasan baru dari Pemprov DKI Jakarta untuk pembangunan SJUT di dua wilayah tersebut. Pihaknya menunggu Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerbitkan Kepgub baru agar bisa melaksanakan penugasan ini.
Baca juga : Alcaraz Sukses Balas Dendam
Rinciannya, SJUT sepanjang 84,5 km ini akan dibangun di Jalan MT Haryono, Jalan Dr. Saharjo, Jalan Duren Tiga Raya, Jalan Fatmawati Raya, Jalan Galunggung, Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandarsyah, Jalan Kuningan Barat, Jalan Melawai Raya, Jalan Minangkabau, dan Jalan Pangeran Antasari.
Lalu, Jalan Panglima Polim, Jalan Prapanca, Jalan Prof Dr Soepomo, Jalan Rasuna Said, Jalan Raya Kalibata, Jalan Raya Pasar Minggu, Jalan Sultan Agung, Jalan Warung Buncit Raya, serta Jalan Warung Jati Barat.
Diungkap Ivan, pengerjaan SJUT ini tidak akan masuk hingga perumahan lantaran biayanya terlampau mahal. Pihaknya saat ini mengutamakan pembangunan sarana untuk berbagai kabel utilitas, gas, air, listrik, hingga lampu jalan ini di jalan utama.
“Harapan kami SJUT terus bisa kita lanjutkan pembangunannya. Ya memang suka duka dan pengorbanan yang sudah kami lakukan, dari hasil pembelajaran ini, SJUT di Jakarta adalah satu-satunya yang terpakai di Indonesia,” pungkasnya.
Baca juga : KPK Minta ImigrasiCekal 3 Orang Lagi
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Kamis, 14 Maret 2024 dengan judul Penanganan Lambat Dan Bahayakan Warga, Ayo Dong Gercep Benahi Kabel Udara Berantakan
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya