Dark/Light Mode

PSBB Dicuekin, Pedagang dan Pembeli Berkerumun

Konsentrasikan Satpol PP Awasi Pasar Tradisional

Sabtu, 9 Mei 2020 07:06 WIB
Situasi Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan di tengah kebijakan PSBB, Jumat (8/5). (Foto: Rizki Syahputra/RM)
Situasi Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan di tengah kebijakan PSBB, Jumat (8/5). (Foto: Rizki Syahputra/RM)

 Sebelumnya 
Apalagi berdasarkan pengamatan Ombudsman DKI Jakarta, tidak seluruh pembeli memanfaatkan penjualan daring yang diinisiasi Perusahan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya. Masih banyak yang beli langsung ke pasar.

“Masih ada warga yang membeli langsung ke pasar dan tanpa batas. Akhirnya hampir tidak ada penerapan jaga jarak di pasar dan ini mempermudah transmisi Covid-19,” ingat Teguh.

Menanggapi hal itu, Pemkot Jakarta Utara mengklaim gencar meningkatkan protokol kesehatan di pasar tradisional. Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko menjelaskan, pasar di wilayahnya terus meningkatkan penerapan protokol kesehatan.

“Evaluasi PSBB sejauh ini kita lihat dari angka pertumbuhan kasus memang ada perlambatan. Namun memang harus menjadi perhatian dan tanta ngan, aktivitas pasar relatif ramai. Kita berusaha terus menjalankan protokol kesehatan secara massif dan sesuai dengan Pergub DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2020 tentang PSBB,” tutur Sigit.

Baca juga : Konsentrasikan Satpol PP Awasi Pasar Tradisional

Satpol PP Jakarta Utara, lanjutnya, telah menutup sementara toko di luar 11 sektor yang masih boleh beroperasi saat penerapan PSBB di DKI Jakarta. Patroli PSBB terus diintensifkan di enam kecamatan setiap hari. Termasuk memantau aktivitas jual beli di pasar sesuai dengan aturan. Jika masih ada pedagang yang membandel, pihaknya melaporkan pemilik toko kepada Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk mencabut izin usahanya.

Manajer Area 14 Pasar Koja Baru, Ersityarini menjelaskan, toko non pangan telah tutup sementara selama pelaksanaan PSBB. Sedangkan pedagang maupun pembeli sembako, wajib mengenakan masker saat memasuki pasar serta menjaga jarak interaksi fisik dan sosial.

"Upaya jualan online terus kita dorong kepada pemilik toko non pangan. Begitu juga toko pangan meski masih bisa beroperasi tapi tetap kita imbau untuk bisa berjualan melalui media sosial,” ujarnya.

105 Pasar Sudah Online

Baca juga : Pemerintah Ingatkan Perusahaan Swasta Wajib Bayar THR Karyawan

Sejumlah upaya telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mencegah penyebaran virus corona di pasar tradisional. Antara lain sebanyak 105 pasar membuka layanan jual beli online. Warga dapat belanja jarak jauh, dengan bantuan aplikasi atau kontak WhatsApp. Pemprov DKI Jakarta juga telah menghentikan sementara program pasar murah selama pelaksanaan PSBB.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta, Bambang Purwanto mengatakan, pihaknya mengatur mekanisme pembelian pangan murah tersebut dengan langsung diantar ke rumah warga. Ini dilakukan supaya tak terjadi kerumuman seperti biasanya saat pasar murah.

“Warga cukup menunggu di rumah. Nanti pangan yang dibeli, kami antar sampai ke rumah lewat ojek online,” kata Bambang.

Biaya antar akan ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta. Sedangkan untuk mekanisme pembayaran akan diatur oleh BUMD milik Pemprov yakni Bank DKI.

Baca juga : Kementan Pastikan Stok Pangan dan Daging Aman

Seperti diketahui, warga yang menerima program pangan murah yakni pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Pekerja Jakarta (KPJ), Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ). Selain itu juga diberikan kepada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Pegawai Harian Lepas (PHL), dan guru honorer. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.