Dark/Light Mode

20 Pedagang di DKI Positif Corona

Ini Akibat Amburadulnya Protokol Kesehatan Di Pasar Tradisional

Jumat, 5 Juni 2020 08:10 WIB
Tampak petugas menghampiri seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati untuk mengenakan masker, Rabu (3/6). (Foto: Rizki Syahputra/RM)
Tampak petugas menghampiri seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati untuk mengenakan masker, Rabu (3/6). (Foto: Rizki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasar tradisional di Jakarta merupakan kluster baru penularan virus corona atau Covid-19. Sebab, penerapan protokol kesehatan di sini masih amburadul.

Misalnya, masih banyak pedagang tidak memakai masker. Tidak ada jarak antara pedagang. Begitu juga sesama pembeli, selalu menumpuk. Maka tidak heran, dalam hasil swab test terakhir saja ada 15 pedagang Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur dinyatakan positif Covid-19.

Kepala Puskesmas Duren Sawit Rita Wedya Astuti mengatakan, 15 pedagang diketahui positif setelah pihaknya meng gelar swab test terhadap 66 pedagang Pasar Perumnas Klender, Jumat (29/5) lalu. “Pedagang yang tertular Covid-19 ini sedang menjalani perawatan,” kata Rita dalam keterangannya.

Baca juga : PSBB Transisi DKI, Ini Prinsip Umum dan Protokol Kesehatan Yang Harus Diikuti

Sebelumnya pada swab test pertama yang dilaksanakan pada Jumat (22/5), lima pedagang dinyatakan positif Covid-19. Artinya, total sudah ada 20 pedagang pasar ini yang positif Covid-19. Semuanya dibawa ke RSUD Duren Sawit dan Wisma Atltet untuk perawatan. Sesuai protokol kesehatan, petugas telah menyemprotkan disinfektan di seluruh area pasar untuk mencegah penularan kepada konsumen maupun pedagang lainnya.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat, sebanyak 382 pedagang di 64 pasar tradisional di Indonesia positif Covid-19. Dari jumlah itu, 25 meninggal dunia.

Ketua Bidang Infokom DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan, meminta pengelola pasar memfasilitasi pedagang agar bisa menerapkan protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid-19. “Pasar tempat yang potensi penyebarannya sangat tinggi, karena pola transaksi dengan tawar menawar dan menggunakan uang kertas makanya penting ada protokol dan mendorong kedisiplinan pengelola dan peda gang,” ujar Reynaldi dalan siaran persnya kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Pembagian Sembako Sondang Br Sidabutar di Samosir Beri Contoh Protokol Kesehatan

Pengelola pasar harus memastikan keamanan transaksi jual beli di pasar tradisional. Harus ada panduan singkat protokol bagi pengelola dan pedagang yang mudah dipahami. Seperti mengatur ulang jarak lapak antar pedagang, tes suhu tubuh pengunjung sebelum masuk pasar, sekat plastik antar pedagang dan pembeli, kewajiban memakai masker di lingkungan pasar dan jaga jarak dengan pembeli minimal 1 meter.

Pengelola pasar wajib mempersiapkan tempat pencuci tangan di masing-masing blok pasar sekaligus penyemprotan disinfektan rutin, dan tes Covid-19 secara berkala. “Itu semua harus dipenuhi. Selain tentu butuh pengawasan dan kedisiplinan yang ketat dari seluruh pihak,” kata dia.

Pengawasan Minim

Baca juga : DKI Jakarta Belum Siap Masuk The New Normal

Kondisi pasar tradisional di Jakarta selama penerapan PSBB sangat memprihatinkan. Yang paling susah adalah penerapan jaga jarak antar pembeli dan pedagang. Di sebagian besar pasar di bawah PD Pasar Jaya memang menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, penyem protan disinfektan rutin, hingga penjagaan oleh petugas. Namun, yang paling susah adalah protokol jaga jarak. Sempitnya tempat dan lapak antara satu dengan lainnya menjadi penyebabnya.

Makanya, pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga pesimistis penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional dilaksanakan secara maksimal dengan disiplin tinggi. Apalagi melihat aturan kenormalan baru yang mengharuskan pedagang memakai pelindung wajah, jaga jarak dan pembayaran lewat uang elektronik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.