Dark/Light Mode

Car Free Day Jadi Corona Worry Day

Senin, 22 Juni 2020 06:40 WIB
Tampak kepadatan warga  mengisi Car Free Day  (CFD) di  kawasan Sudirman,  Jakarta, Minggu (21/6) pagi setelah ditutup berbulan-bulan. (Foto: Rizky Syahputra/RM)
Tampak kepadatan warga mengisi Car Free Day (CFD) di kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (21/6) pagi setelah ditutup berbulan-bulan. (Foto: Rizky Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kegiatan car free day (CFD) di Ibu Kota kemarin menjadi sorotan. Warga yang tumpah ruah mengikuti CFD sampai lupa terapkan physical distancing (jaga jarak). Tak sedikit juga yang terlihat tidak memakai masker. Jangan sampai, CFD malah jadi corona worry day.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali membuka aktivitas CFD yang sempat ditutup sejak Maret lalu. Kegiatan ini disambut antusias warga ibu Kota. Sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin hingga ke Bundaran Hotel Indonesia (HI), penuh sesak. Ada yang lari, jalan santai hingga aktivitas lain seperti naik sepeda.

Baca juga : Bagi Melly Goeslaw, Pandemi Corona Lebih Parah Dari Demo 1998

Meskipun CFD sudah diaktifkan, Pemprov DKI belum membolehkan pedagang berjualan. 500 personel Satpol PP dikerahkan untuk meman tau kegiatan. Pihak kepolisian pun menurunkan Pusdokkes Polri untuk menggelar rapit test terhadap 600 peserta CFD.

Apa hasilnya? apa yang dikhawatirkan pun terjadi. Lima orang dinyatakan reaktif setelah mengikuti CFD. “Rapid test yang ikut 600 orang. Reaktif 5 orang,” kata Kapusdokkes Polri Brigjen Rusdianto, kemarin.

Baca juga : Awas Corona Kloter Kedua

Hasil rapid test lima orang yang reaktif itu kini ditindaklanjuti dengan swab test. Polri juga akan menindaklanjuti hasil tes PCR yang dilakukan di RS Polri. “Sudah diswab dan pemeriksaan PCR di RS Polri Soekanto, nanti hasilnya akan di telepon masing-masing dan ditangani sesuai hasilnya,” ujarnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyayangkan masyarakat yang tidak menerapkan protokol ke sehatan di saat kegiatan CFD. Masyarakat masih acuh terhadap pentingnya jaga jarak demi memutus mata rantai virus corona. “Kami memantau di beberapa tempat termasuk CFD di Jakarta. Ternyata masih ada masyarakat yang lupa jaga jarak. Kami mohon jadi evaluasi kita bersama,” kata Yuri saat mem beri keterangan resmi di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, kemarin.

Baca juga : China Kembali Diserang 11 Kasus Corona Baru

Meski sebagian masyarakat telah menggunakan masker, diakui Yuri, namun banyak masyarakat yang tidak memperhatikan jaga jarak sebagai salah satu aspek adaptasi kebiasaan baru (AKB). “Sebagian besar memang pakai masker tapi jaga jarak juga perlu untuk diperhatikan. Karena tidak mungkin secara sepotong-potong melihat kasus ini,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.