Dark/Light Mode

Di Thamrin-Sudirman Ditiadakan, Eh Bikin Di 32 Lokasi Lain

Dipecah Sampai Berapa Pun CFD Pasti Mancing Kerumunan

Sabtu, 27 Juni 2020 07:35 WIB
Bukan hanya warga Jakarta yang tumpahruah saat Car Free Day. Tapi juga pesepeda dari daerah penyangga, seperti Bekasi, Tangerang Selatan, dan Depok.(Foto Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)
Bukan hanya warga Jakarta yang tumpahruah saat Car Free Day. Tapi juga pesepeda dari daerah penyangga, seperti Bekasi, Tangerang Selatan, dan Depok.(Foto Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keputusan Pemprov DKI Jakarta ini terasa menggelikan. Pelaksanaan Car Free Day (CFD) di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin kembali ditiadakan karena banyak dikritik. Eh sebagai gantinya Pemprov DKI malah membuat CFD alternatif di 32 titik.

Rencananya, CFD alterna­tif ini akan mulai digelar besok. Dari mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.

Menanggapi hal ini, warga Ja­karta Timur, Dendi mengatakan, dipecah jadi 32 titik pun, CFD tetap saja berpotensi menimbulkan kerumunan. Sebab, di awal penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meminta warga tidak berkumpul lebih dari lima orang.

Baca juga : DKI Jakarta Jangan Sampai Ketularan Virus Jalan Rusak

“Emang wajib bikin CFD di Jakarta ya. Namanya diarahkan ngumpul begitu, tetap saja ber­potensi berkerumun lebih dari lima orang,’’ ujar Dendi, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sebelum PSBB tahap awal, lanjutnya, Anies Baswedan per­nah bilang akan menindak warga yang berkerumun lebih dari lima orang di tengah upaya mencegah penyebaran virus corona atau Covid-­19

Warga Jakarta lainnya, Ef­fendi meminta CFD di berbagai wilayah di Ibu Kota itu dibatal­kan saja. Pasalnya, petugas akan kesusahan mengatur dan menerapkan protokol kesehatan kepada puluhan ribu warga yang datang di saat bersamaan.

Baca juga : RBM Perkuat Pasar Susu Kambing Kemasan Bubuk

Selain itu, penyebaran virus corona masih mengkhawatirkan. Kamis (25/6) saja bertambah positif 196 orang di Jakarta. Le­bih baik menghindari kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan sebelum corona benar­benar terkendali

“Pasti banyak yang kumpul-kumpul. Belum lagi ada orang tua, anak-­anak ikutan. Orang jualan pakai sepeda,” ujar Lina, warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mengingatkan.

Sebagai pegowes, dia tak masalah tak ada CFD. Sebab, masih bisa berolahraga di ling­kungannya. Saat hari biasa bisa menggunakan sepeda berangkat ke kantor.

Baca juga : Banyak Aspirasi Warga Dicuekin Pemprov DKI

Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta, Idris Ahmad menolak, keputusan Pemprov DKI mem­buka 32 lokasi pengganti CFD.

“Lebih baik ditiadakan. Sebab CFD ini berpotensi menjadi klaster penyebaran Covid­-19 baru. Malah menyebarkan klas­ ter baru di 32 titik,” kata Idris.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.