Dark/Light Mode

BNPB: Aman, Wisata Selat Sunda

Kamis, 28 Februari 2019 16:44 WIB
Morfologi Gunung Anak Krakatau yang terpantau pada 15 Februari 2019. (Foto: PVMBG)
Morfologi Gunung Anak Krakatau yang terpantau pada 15 Februari 2019. (Foto: PVMBG)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak Januari 2019, aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau terus mengalami penurunan. Menurut Laporan Kebencanaan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral per 28 Februari 2018, visual Gunung Anak Krakatau tertutup kabut sejak kemarin.

Asap kawah utama tidak teramati. Angin bertiup lemah ke arah Timur. Dari rekaman seismograf tanggal 27 Februari 2019, Gunung Anak Krakatau terpantau mengalami 1 kali gempa vulkanik dalam, dan 1 kali gempa hembusan.

Baca juga : Pembahasan RUU Migas Dilanjut Setelah Pemilu

Terkait turunnya aktivitas letusan ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjamin, wisata Selat Sunda kini tergolong aman.

"Radius berbahaya hanya ada di wilayah yang berjarak 5 km dari dalam kawah. Di luar itu aman. Wisata di Selat Sunda aman," jelas Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/2).

Baca juga : Pemain Bola Terpuruk, Ketua KPSN Beri Santunan

Senin (25/2), dua alat sensor getaran untuk mendeteksi gempa atau seismometer, juga telah dipasang di Gunung Anak Krakatau pasca tsunami. Tepatnya, di Pulau Sertung sebelah selatan Krakatau, dan di kaki Gunung Anak Krakatau.

Seismometer itu dipasang untuk menggantikan yang rusak, saat terjadi longsor yang mengakibatkan tsunami beberapa waktu lalu.  Pemasangannya dilakukan sendiri oleh tim dari Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, begitu erupsi semakin jarang.

Baca juga : Pemulihan Kelistrikan Pasca Tsunami Selat Sunda Capai 95 Persen

Meski begitu, status Gunung Anak Krakatau masih belum berubah. Sejak 27 Desember 2018, gunung berketinggian 155 mdpl itu masih berstatus Level III (Siaga). [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.