Dark/Light Mode

Terungkap 7 Pejabat DKI Terpapar Corona

Kalau Ditutup-tutupi, Gimana Bisa Distop Penyebarannya

Sabtu, 29 Agustus 2020 07:23 WIB
Ilustrasi petugas melakukan tes Swab Covid-19 kepada warga di Gambir, Jakarta. (Foto : Rakyat Merdeka/Tedy Kroen)
Ilustrasi petugas melakukan tes Swab Covid-19 kepada warga di Gambir, Jakarta. (Foto : Rakyat Merdeka/Tedy Kroen)

 Sebelumnya 
Bukan Aib

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berpendapat, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampak menutupi nama- nama pejabat lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang positif Covid-19. Padahal, ini bukanlah aib yang harus ditutup-tutupi.

“Saya sarankan kepada Pak Gubernur, sudah jangan malu. Umumkan saja pejabat Pemprov yang positif Covid-19. Ini bukan aib kok,” ujarnya kepada wartawan.

Menurut Prasetyo, keterbukaan informasi ini sangat penting. Karena berkaitan dengan penanganan, tracing, hingga isolasi kontak yang pernah berhubungan dengan sang pejabat. Selain itu, berhubungan juga dengan upaya penutupan dan sterilisasi untuk meminimalisir risiko penularan di kantornya.

Baca juga : 24 Pegawainya Terpapar Corona, KPK Berlakukan WFH Selama 3 Hari

Keterbukaan informasi terkait pejabat yang positif Covid-19 juga dilakukan DPRD saat ada beberapa anggota Kebon Sirih yang terpapar. “Saya kemarin mengambil langkah di DPRD, diumumkan. Kemudian saya perpanjang penutupan gedung DPRD karena ada beberapa teman-teman dari Fraksi PAN, PKS, Nasdem positif corona,” tandasnya.

Zona Merah DKI

Pasien positif Covid-19 di Jakarta bertambah 820 orang pada Kamis (27/8). Penambahan itu merupakan angka tertinggi sejak munculnya kasus Covid-19 di Ibu Kota, awal Maret lalu. Jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga Kamis (27/8) tercatat 36.462 orang.

Sebanyak 28.288 orang dari jumlah itu dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 77,6 persen. Sebanyak 1.147 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 3,1 persen dan 7.027 orang masih dirawat atau isolasi.

Baca juga : Menteri Kominfo Bakal Ngantor Di Widya Chandra

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini semua kota di DKI Jakarta masuk dalam zona merah atau risiko tinggi Covid- 19. Satu-satunya wilayah yang tidak masuk zona merah adalah Kabupaten Kepulauan Seribu.

“DKI Jakarta ini seluruh kotanya, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat masuk zona merah,” kata Wiku.

Wiku menjelaskan, dua dari lima kota tersebut, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, yang sebelumnya masuk zona berisiko sedang menjadi zona risiko tinggi. Sisanya, yakni Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara, selama empat pekan berada di zona merah.

Dia menyebut kasus di DKI Jakarta menanjak terus. Bahkan pada pekan lalu jumlah kasus kumulatifnya tertinggi. Angka kematiannya juga naik terus. Dalam seminggu mencapai 116 kematian. Meski demikian, dia mengapresiasi pencatatan kasus Covid- 19 di DKI Jakarta dilakukan dengan baik, termasuk tracing dan testing.

Baca juga : Gelombang Kedua Wabah Corona Diprediksi Hantam Inggris 2 Pekan Lagi

Sektor-sektor yang sudah mulai dibuka harus dipastikan terhindar dari penularan. Hal ini mengingat kluster penularan di DKI Jakarta terjadi di permukiman, perkantoran, pasar, dan kegiatan-kegiatan ibadah.

“Tentu tugas selanjutnya adalah mengendalikan kasus-kasus Covid-19 dengan masyarakat yang lebih disiplin untuk menjalankan protokol kesehatan.Mohon agar ini bisa ditangani dengan baik agar zonasinya bisa berubah lebih baik di minggu-minggu berikutnya,” pinta Wiku. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.