Dark/Light Mode

Masyarakat Kudu Hati-hati

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrim Terjadi Hingga Oktober 2020

Minggu, 27 September 2020 06:18 WIB
Ilustrasi cuaca Jakarta mendung. (Foto: Rakyat Merdeka/Rizki Syahputra)
Ilustrasi cuaca Jakarta mendung. (Foto: Rakyat Merdeka/Rizki Syahputra)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrim dan hujan lebih tinggi akan terjadi hingga Oktober 2020 akibat peralihan musim. Untuk itu, warga diminta lebih berhati-hati.

“Masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” imbau Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.

Pihaknya telah mengeluar- kan informasi prakiraan awal musim hujan pada 2020. Diprediksi,sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode awal musim hujan mulai akhir Oktober-Nopember 2020.

Baca juga : Ahli Penyakit Menular Italia Prediksi Corona Bisa Hilang Tanpa Vaksin

Selama September-Oktober ini, lanjut Guswanto, periode peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan masih berlangsung di beberapa wilayah Indonesia.

“Kondisi hujan tidak merata dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat,’’ ungkapnya.

Pada masa peralihan musim ini, menurut Guswanto, perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es.

Baca juga : Masyarakat Kudu Aktif Monitor Tetangga Yang Isolasi Diri Karena Corona

BMKG memprediksikan dalam periode sepekan ke depan, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir Mengenai banjir bandang di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi yang diakibatkan hujan lebat, Guswanto menerangkan, curah hujan 21 September lalu itu, intensitasnya tinggi hingga 110 mm dalam periode 4 jam (15.00- 19.00 WIB).

Hujan lebat ini, lanjutnya, dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan diperkuat dengan adanya fenomena gelombang Rossby ekuatorial serta adanya daerah pertemuan angin (konvergensi). “Kombinasi dari ketiga fenomena atmosfer ini mening- katkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Jawa Barat,’’ paparnya.

Terkait kejadian tersebut, Guswanto mengungkapkan, BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem skala waktu 3 jam-an untuk wilayah Jawa Barat sebelum terjadinya banjir bandang.

Baca juga : BNPB: Tingkatkan Kewaspadaan, Potensi Hujan Ekstrem di Jabodetabek

“Peringatan dini sebanyak 5 kali, mulai dari jam 13.45 WIB hingga 22.50 WIB. Potensi hujan lebat yang terjadi pada siang/ sore di wilayah Bogor tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan potensi luapan air di sekitar daerah aliran sungai Ciliwung, sehingga masyarakat dihimbau untuk mewaspadai potensi genangan,” terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :