Dark/Light Mode

BPBD DKI: Hujan Disertai Petir, Waspada Banjir dan Longsor

Sabtu, 3 Oktober 2020 20:53 WIB
Ilustrasi banjir di Jakarta Timur. (Foto: TMC Polda Metro)
Ilustrasi banjir di Jakarta Timur. (Foto: TMC Polda Metro)

 Sebelumnya 
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal, mengungkapkan, BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020, diperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021.

Baca juga : Kita Harus Waspada Bahaya Laten Komunis

Jika dilihat dari catatan historis, La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40% di atas normalnya. Namun, dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia.

Baca juga : BPBD: 49 RT di Jakarta Terdampak Banjir

Pada bulan Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera. Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis seperti tanah longsor dan banjir. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.