Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Pemerintah Tetapkan Cuti Bersama 5 Hari
Mudik Dan Liburan Rawan Kerek Penularan Corona
Selasa, 20 Oktober 2020 05:52 WIB
Sebelumnya
Picu Terjadinya Bencana
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta perlu mewaspadai bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang. Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada akhir Oktober-November 2020, akan terjadi peningkatan curah hujan bulanan akibat La Ninadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jakarta.
Curah hujan bisa mencapai 40 persen di atas normal. Seperti diketahui, sudah tiga kali ibu kota diterjang banjir belakangan ini. Banjir terjadi di permukiman hingga jalan raya. Antara lain wilayah langganan banjir ada di Jakarta Barat (Jakbar).
Baca juga : Mendagri: Cuti Bersama Jangan Jadi Ajang Penularan Covid-19
Tepatnya di Jalan Raya Panjang, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, di perempatan perumahan Green Garden. Banjir membuat arus lalu lintas terputus. Pemotor tak bisa keluar masuk perumahan dan melintas di jalan.
“Bosen banget sudah bertahun- tahun, sudah pula ditinggikan jalannya, tetap jadi langganan banjir. Dari depan jalan hingga masuk ke perumahan,” kata Endra, warga Green Garden, Jakarta Barat.
Banjir di wilayah itu terjadi akibat luapan Kali Angke yang tak sanggup lagi menampung debit air. Untuk mencegah banjir, perumahan dan jalan di wilayah itu sudah ditinggikan. Namun, upaya ini tak mampu mengatasi banjir tiap kali hujan turun.
Baca juga : Demi Menangkan Cawalkot, Politisi Senayan Turun Gunung Ke Pasuruan
Untuk mengatasi banjir di kawasan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakbar akan bikin kolam kubangan atau penampungan air sementara.
Wakil Walikota Jakbar, Yani Wahyu Purwoko berharap, kolam penampungan air ini bisa mengatasi penyakit menahun wilayah ini. Pemkot Jakbar memutuskan membuat kolam kubangan. Air hujan akan ditampung di kolam itu. Setelah penuh, air akan dibuang ke saluran penghubung menuju Kali Mookevart.
“Kita sudah cari titik permasalahannya, kenapa kawasan ini sering banjir saat hujan. Rencananya kami akan buat kolam kolakan yang panjangnya 50 meter, lebar tiga meter dengan kedalaman dua meter,” kata Yani.
Baca juga : Polda Metro Tetapkan 54 Tersangka Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja
Pemkot Jakbar telah meminta Suku Dinas Sumber Daya Air dan Pertamanan Jakbar untuk mempersiapkan lahan yang akan digunakan menjadi kolakan pencegah banjir tersebut. Pohon-pohon di atas lahan akan dipindahkan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya