Dark/Light Mode

PSBB Bikin Langit Ibu Kota Cerah

Netizen Heboh Bisa Lihat Pegunungan Dari Jakarta

Sabtu, 20 Februari 2021 06:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Foto: Twitter/aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Foto: Twitter/aniesbaswedan)

 Sebelumnya 
Ada juga yang mempertanyakan kesahihan dari foto itu. “Masa sih dari Jakarta bisa lihat gunung segede gitu, kan Jakarta lumayan jauh dari gunung-gunung,” tulis akun @mir_hmzh.

Zona Rendah Emisi

Pemprov juga mulai menerapkan kawasan Kota Tua, Jakarta Barat sebagai Zona Rendah Emisi atau Low Emission Zone (LEZ). LEZ Kota Tua diterapkan pertama kali pada 8 Februari 2021 lalu. Setelah sebelumnya hampir sebulan dilakukan uji coba. Berdasarkan pantauan, ada sejumlah jalan yang ditutup.

Kecuali bus Transjakarta, kendaraan umum baik motor dan mobil diharamkan melintas. Langkah ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas udara.

Baca juga : KPK-SFO Inggris Perkuat Komitmen Kerja Sama Penanganan Perkara

Namun demikian, kebijakan itu berimbas kemacetan. Saat jam sibuk, seperti pagi hari, antrean kendaraan mulai nampak menjelang Jalan Pintu Besar Utara yang ditutup. Tepatnya di dekat Museum Mandiri. Antrean bisa mengular hingga ke Jalan Pintu Besar Selatan, di pertemuan Jalan Gadjah Mada. Imbas antrean ini, bisa panjang sampai ke Pasar Glodok, Tamansari Jakarta Barat. Pengendara sepeda motor akhirnya selap-selip mencari celah di pinggir bahu jalan. Kemacetan berlanjut di Jalan Pancoran.

Masalahnya, di bahu jalan menuju Pasar Asemka ini, penuh parkir kendaraan bermotor. Akhirnya, hanya bisa dilintasi satu mobil. Selain itu, akses keluar dari Jalan Pintu Besar Selatan, yakni Jalan Pintu Besar Utara yang merupakan akses menuju Kawasan Kota Tua, ditutup.

Pemprov terus mengevaluasi program itu. Beberapa kali ruas jalan yang sebelumnya ditutup, kini dibuka, untuk mengurangi kemacetan. Seperti di Jalan Kunir-Kemukus. Sistem buka tutup dilakukan Dinas Perhubungan dengan melihat kondisi di lapangan.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gembong Warsono mengkritik program LEZ. Akibat picu kemacetan, emisi gas buang kendaraan bermotor di kawasan Kota Tua, malah tinggi.

Baca juga : Wali Kota Bekasi Tepis Gelar Pesta Ulang Tahun Di Puncak

“Tujuan LEZ Kota Tua itu supaya nafas kita lega. Tetapi kalau kebijakan ini membuat napas kita lebih ngap-ngapan karena macet dan polusi, kan ya lebih baik dievaluasi,” kata Gembong.

Gembong menilai, penerapan kebijakan LEZ Kota Tua ini tidak disertai dengan kajian matang. Disarankannya, perlu dilakukan rekayasa arus lalu lintas yang tepat agar tidak banyak kendaraan yang melintas di sekitar Kota Tua.

Sementara, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta justru menyatakan, kualitas udara di kawasan Kota Tua membaik setelah hari pertama penerapan LEZ. Hal itu diketahui dari perangkat Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) mobile yang diletakan di lokasi itu.

“Ada dua komponen di udara yang disoroti yakni PM 2,5 dan SO2. Di tanggal 6 dan 7 Februari itu, hasilnya sedang. Setelah tanggal 8 hasilnya baik,” ungkap Kepala Seksi Penyuluhan dan Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Yogi Ikhwan.

Baca juga : Normalisasi Sungai Di Jakarta Mandek

Yogi memaparkan, dari SPKU, tercatat 7 Februari lalu kandungan SO2 berada di angka 53 dan berkurang 4 angka pada hari pertama penerapan LEZ Kota Tua pada 8 Februari. Kadar debu di kawasan Kota Tua juga berkurang. Pada 7 Februari tercatat indeks PM 2,5 berada di angka 25-28. Sehari kemudian, angkanya berkurang menjadi 18.

Dia membagikan rekapitulasi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang terbaru, yakni hingga tanggal 6 sampai 9 Februari 2021. Kategori ISPU berada pada kategori sedang, kemudian berubah menjadi baik pada tanggal 8 Februari, dan menjadi sedang kembali pada tanggal 9 Februari. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.