Dark/Light Mode

Pendaftaran Siswa Baru Via Online Di DKI Lemot

Emak-emak: Masa Daftar Habiskan Waktu Seharian

Rabu, 9 Juni 2021 06:55 WIB
Orang tua murid mendengar penjelasan dari petugas yang menerangkan informasi pengajuan akun untuk mengikuti proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2021/2022 secara daring di SMA Negeri 34, Jakarta, Selasa (8/6/2021). (Foto: ANTARA/Reno Esnir)
Orang tua murid mendengar penjelasan dari petugas yang menerangkan informasi pengajuan akun untuk mengikuti proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2021/2022 secara daring di SMA Negeri 34, Jakarta, Selasa (8/6/2021). (Foto: ANTARA/Reno Esnir)

 Sebelumnya 
“Kasus ini seperti kejadian dua tahun yang lalu. Dinas Pendidikan di DKI Jakarta harus segera menyiapkan mitigasi agar problem begini segera diantisipasi,” imbau Teguh.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah mengimbau panitia PPDB DKI memperpanjang masa pendaftaran dan sigap dalam memberikan informasi ke masyarakat. Ima mengaku, dirinya dapat laporan, nomor call center PPDB susah dikontak.

“Memberi informasi ke para orang tua murid itu penting agar mereka tidak stres. Kenapa nomor call center sulit diakses. Mengapa Pemprov DKI tidak melakukan evaluasi setelah kekacauan PPDB tahun lalu?,” kritiknya.

Baca juga : Pengadaan Alutsista Baru Wacana, Di Mana Kerugian Negaranya Ya?

Anggota Komisi E lainnya, Oman R Rakinda meminta, Pemprov DKI Jakarta membuat terobosan.

“Yang akses PPDB pasti banyak dan secara bersamaan. Maka harus ada evaluasi dan terobosan agar tidak terulang,”pintanya.

Daya Tampung Terbatas

Baca juga : Emak-Emak Stres Harga Daging Dan Sembako Naik

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mengingatkan, PPDB akan selalu menjadi kisruh langganan setiap tahun.

“PPDB sebaik apapun sistemnya, akan terus menjadi polemik dari tahun ke tahun. Karena permasalahan utamanya adalah daya tampung sekolah yang tidak cukup, khususnya sekolah negeri,” terang Zita.

Dari data statistik Sidanira, tahun ini jumlah lulusan SD sebanyak 128.000. Sedangkan daya tampung SMP Negeri hanya 71.000. Sementara untuk tingkat SMP, diprediksi yang lulus sebanyak 118.000. Padahal daya tampung SMA tidak sampai setengahnya, hanya di kisaran 50.000.

Baca juga : Senayan Ajak Masyarakat Konsisten Patuhi Prokes

“Ini perlu bahan diskusi panjang dan jadi agenda bersama mendorong agar jumlah sekolah negeri diperluas cakupannya. Sehingga lebih banyak anak DKIyang bisa bersekolah secara gratis,” ujarnya.

Akui Lemot

Tak hanya orang tua, sejumlah calon siswa juga mengeluh soal sistem PPDB di media sosial Twitter.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.