Dark/Light Mode

Relawan Bala Anies

Kalau Giring Masih Jadi Penyanyi, Pastinya Bakal Diuntungkan Oleh Formula E

Senin, 4 Oktober 2021 17:53 WIB
Ketua Relawan Bala Anies, Sismono La Ode (Foto: Istimewa)
Ketua Relawan Bala Anies, Sismono La Ode (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Lihat Data

Dalam data yang dikeluarkan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Pemrov DKI Jakarta, ada 12 item yang bisa menjelaskan politik katanya.

Misalnya, soal besaran komitmen fee Formula E di Jakarta telalu besar dibanding kota-kota lain di dunia.

"Ini betul! Tapi penggunaan logika apple to apple antar kota penyelenggara adalah salah," cetus Sismono.

Baca juga : Dana Pilkada Dari APBD Bisa Untungkan Petahana

Mengapa begitu? Pertama, apa saja yang dicover oleh FEO; kedua, jarak lokasi dengan kota penyelenggaraan lainnya; dan kapan kota tersebut jadi tuan rumah. Makin belakangan jafi tuan rumah, semakin tinggi komitmen fee.

Untuk Jakarta, FEO meng-cover biaya broadcasting + penyiaran live di 150 negara, akomodasi ribuan official sekitar 1 bulan, biaya keamanan, biaya pengiriman barang, asuransi, panggung dan stage.

Untuk biaya, broadcasting (produksi dan penyiaran) saja diperkirakan mencapai 2 juta poundsterling.

Posisi geografis Indoesia, membuat biaya logistik yang FEO yang harus dikeluarkan jauh lebih tinggi dibandingkan kota-kota di Eropa dan Amerika.

Baca juga : Ribuan Kapal Asing Masuk Perairan Natuna, DPR Ingatkan Kedaulatan NKRI

Mengenai angka biaya komitmen fee, yang tidak digunakan untuk dana Pendidikan dan penanggulangan Covid-19, Sismono menyebut Giring mestinya lebih memahami konteks politik anggaran, yang tetap mempertimbangkan semua aspek dan jangka waktu target.

Apalagi, pembayaran komitmen fee sudah lunas sejak tahun 2019. Sehingga, tidak mengganggu anggaran saat ini dan yang akan datang.

"Jangan diragukan komitmen Anies dalam hal pendidikan dan penanggulangan Covid-19. Itu tetap mendapat prioritas utama, dipenuhi secara memadai. Bahkan, DKI Jakarta menjadi provinsi terbaik dalam hal penanggulangan Covid-19. Terkait vaksinasi , Jakarta merupakan salah satu kota terbaik di dunia," terang Sismono.

Soal dana commitment fee yang jumlahnya sekitar Rp 560 miliar, Sismono mengatakan  sebenarnya ada dana yang lebih besar dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta untuk mendukung kegiatan nasional.

Baca juga : Perpusnas 3 Negara Bahas Langkah Hadapi Pandemi, Solusinya Digitalisasi

"Sebagai informasi, Pemprov DKI mengeluarkan biaya dari APBD sebesar Rp. 750 M untuk pembangunan equestrian (arena pacuan kuda) dan velodrome (arena balap sepeda) dalam rangka mendukung pelaksanaan Asian Games 2018," jelasnya.

Fasilitas ini digunakan, utamanya hanya sekali saat kegiatan Asian Games 2018. Tidak untuk tiga tahun tersisa ke depan, sebagaimana Formula E.

"PSI dan semua fraksi di DPRD DKI Jakarta, saat itu tidak memandang anggaran yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta sebagai pengabaian anggaran pendidikan, kesehatan atau lainnya karena masing-masing anggaran telah memiliki pos masing-masing. Masak hanya formula E yang diprotes?" pungkas Sismono. [HES]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.