Dark/Light Mode

Mau Pulkam? Yuk Simak Tips Mudik Selamat Dari YLKI

Senin, 27 Mei 2019 13:20 WIB
Ilustrasi mudik Lebaran (Foto: Istimewa),
Ilustrasi mudik Lebaran (Foto: Istimewa),

RM.id  Rakyat Merdeka - Mudik Lebaran segera tiba, tinggal menghitung hari. Puluhan juta urban society akan menyemut pulang ke kampung halamannya.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi, 50 persen warga Jakarta/Jabodetabek akan mudik Lebaran, 40 persennya akan menggunakan jalan tol. Sebanyak 924.000 orang diperkirakan mudik menggunakan sepeda motor.

"Hal yang krusial selama mudik Lebaran adalah aspek keselamatan. Sebab, fenomena mudik Lebaran sangat berkaitan dengan turunnya derajat keselamatan. Khususnya, bagi para pengguna moda transportasi darat berbasis jalan raya, angkutan penyeberangan, dan angkutan pelayaran rakyat," tutur Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, dalam keterangan tertulis yang diterima RMco.id, Senin (27/5). 

Baca juga : Lima Helipad Disiagakan Untuk Evakuasi Mudik Lebaran

Agar kegiatan mudik berjalan lancar, YLKI membagi sejumlah tips keselamatan bagi para pengguna kendaraan bermotor, baik roda empat dan atau roda dua. Berikut ini tipsnya:

1. Yakinkan bahwa kendaraan bermotor Anda sudah dinyatakan laik jalan, khususnya untuk perjalanan jarak jauh. Apalagi untuk kendaraan yang masuk kategori "lanjut usia".

2. Muatan kendaraan hendaknya jangan over kapasitas. Baik dalam jumlah penumpang, dan atau barang/bagasi. Sebab, muatan yang berlebih, akan membahayakan keselamatan berkendara.

Baca juga : NTB Sudah Pulih, Yuk Wisata Lagi Ke Sana

3. Jika Anda melewati jalan tol, pastikan bahwa saldo e-toll Anda cukup. Jangan sampai Anda kelabakan di jalan tol, karena saldo e-toll kurang. Saat ini, e-toll wajib hukumnya dalam perjalanan.

4. Ikuti dan patuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. Pelanggaran rambu-rambu lalin adalah pemicu awal terjadinya kecelakaan, dengan korban fatal. Jangan melawan arus, atau merebut lajur orang lain. Selain membahayakan, tindakan tersebut juga dapat mengakibatkan kemacetan yang mengunci, gridlock.

5. Jangan memaksakan diri memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, hanya karena ingin cepat sampai tujuan. Lebih baik terlambat/tidak berangkat, daripada berangkat tapi tidak sampai tujuan.

Baca juga : Menpora Bantah Terima Rp 1.5 Miliar Dari KONI

Beristirahatlah di rest area yang aman, seperti SPBU, masjid, dan lain-lain, setiap 3-4 jam mengemudi. 

"Ingat, sesungguhnya perjalanan darat mudik Lebaran adalah perjalanan yang berisiko tinggi. Sebab, volume trafiknya meningkat lebih dari 100 persen. Belum lagi, jika disandera dengan kemacetan parah selama perjalanan. Keselamatan bertransportasi adalah kata kunci yang pertama, dan utama," tutup Tulus. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.