Dark/Light Mode

Bicara Di Festival HAM, Dubes Uni Eropa Bahas Kebebasan Beragama

Rabu, 17 November 2021 20:02 WIB
Dubes Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket. (Foto: Ist)
Dubes Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dubes Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket mendukung acara Festival HAM. Dalam acara ini, dia membahas, soal kebebasan beragama.

Menurut dia, tema Festival HAM 2001 yang mengambil tema "Bergerak Bersama Memperkuat Kebhinekaan, Inklusi, dan Resiliensi", sangat sesuai dengan keadaan saat ini. Pasalnya, pandemi Covid-19 semakin menonjolkan isu-isu HAM yang sebelumnya telah ada.

“Ini adalah tema yang sesuai dengan Rencana Tindakan Uni Eropa untuk HAM dan demokrasi agar diwujudkan di seluruh dunia, termasuk Asia dan Indonesia,” ujarnya pada acara Festival HAM, Rabu (17/11).

Dalam kesempatan itu, dia membahas soal kebebasan beragama. Menurut dia, kebebasan beragama sedang mengalami tekanan di seluruh dunia.

Baca juga : Transformasi Digital Harus Kedepankan Semangat Omnibus Law

“Dengan itu kami mendukung non-diskriminasi dalam segala hal, dan secara spesifik dalam hal kebebasan beragama dan berkepercayaan,” ujarnya.

Menurut dia, Uni Eropa bekerja sama dengan rekan-rekan di seluruh dunia untuk melawan tren seperti itu. Pihaknya juga menilai perlu memperkuat ini dengan Indonesia dan negara ASEAN lainnya.

“Kami menginginkan para pemimpin di mana pun untuk mengambil sikap tegas. Dan saya berterima kasih kepada pemerintahan serta pemimpin politik dan keagamaan yang melakukan hal tersebut,” ujarnya.

Uni Eropa berusaha menangani pelanggaran dan penyalagunaan kebebasan beragama atau kepercayaan. Pihaknya juga melindungi individu dari diadili dan didiskriminasi berdasarkan agama atau kepercayaan.

Baca juga : Temui Bos INSA, Dubes Sujatmiko Bahas Konektivitas Laut Indonesia-Brunei

“Kami juga membahas ini dengan Indonesia melalui dialog HAM tahunan kami, selain juga dalam diskusi kami di forum internasional.

Menurut dia, Uni Eropa juga baru meluncurkan Global Exchange on Religion in Society (GERIS) dengan tujuan memfasilitasi diskusi global tentang keberagaman, hidup berdampingan, dan inklusi sosial.

Indonesia adalah satu dari enam negara proyek prioritas dalam GERIS. Dalam rangka kerjanya, akan dilakukan kunjungan untuk melibatkan banyak pemangku kepentingan di tahun 2022.

Staf Ahli Bidang Hukum dan HAM Kementerian Agama, Prof. Dr. Abu Rokhmad mengatakan, sepanjang hidup manusia ada aspek-aspek yang terkait erat dengan pemenuhan HAM. Karena itu HAM seharusnya dirayakan setiap hari untuk mendidik masyarakat hingga HAM menjadi gaya hidup kita.

Baca juga : Gelar RCID, Kemenperin-Unido Bahas Pembangunan Industri

Sehingga, kata dia, HAM tidak terkesan menyeramkan dan dikaitkan dengan kriminalitas dan konflik. HAM sebaiknya dibahasakan dengan indah, sejuk, agar kita mengerti bahwa HAM adalah kebutuhan.

“Semua orang punya hak yang sama untuk hidup, beragama dan sebagainya,” ujarnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.