Dark/Light Mode

Pemerintah Bangun Lima Pilar Supaya Covid Tetap Jinak

Kamis, 18 November 2021 09:37 WIB
Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. (Foto: Istimewa)
Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Dalam diskusi tersebut, hadir pula mantan Direktur World Health Organization (WHO) Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama dan Dubes Ri untuk Singapura Suryopratomo.

Nadia mengungkapkan, upaya-upaya penanggulangan pandemi di indonesia di kelompokkan ke dalam lima pilar utama. Pertama deteksi. Hal ini dilakukan melalui penguatan testing, tracing dan karantina/isolasi.

Deteksi juga dilakukan melalui surveilans untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan surveilans genomic untuk mengawasi varian baru serta pengawasan di pintu masuk negara.

Baca juga : Wapres Berharap Sumut Bangun Mal Pelayanan Publik

Kedua, manajemen klinis dilakukan tata laksana kasus sesuai perkembangan ilmu pengetahuan termasuk potensi obat baru dan persiapan kapasitas rumah sakit dan fasyankes lain.

Ketiga, perubahan perilaku dilakukan melalui penguatan protokol kesehatan berbasis teknologi informasi Pedulilindungi. keempat, peningkatan cakupan vaksinasi. Kelima, penguatan sistem kesehatan untuk menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan esensial dan memenuhi standar protokol kesehatan.

“kita berusaha agar mobilitas tidak meningkat secara tajam dan laju penularan juga tidak meningkat. Tes dan tracing ditingkatkan dan diperkuat agar cepat kita temukan kasus positif. Semakin disiplin terapkan protokol kese hatan dan terus meningkatkan cakupan vaksinasi,” ingatnya.

Baca juga : Pemerintah Sudah Terbitkan Green Sukuk Rp 49 T

Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo menilai, vaksinasi memang menjadi salah satu pilar penting untuk mencegah terjadinya gelombang baru.

Dia mengungkapkan, selain kemunculan varian Delta, lonjakan kasus di Singapura pada pertengahan Juli 2021 juga dipicu pelanggaran protokol kesehatan dan masih adanya orang yang tidak mau divaksinasi.

Ada sekitar 60 ribu sampai 100 ribu kelompok lanjut usia alias lansia di negeri Singa yang tidak mau divaksinasi di Singapura.

Baca juga : Tiga Pekan Banjir Di Sanggau, Sejumlah Wilayah Masih Tergenang Air

“ketika Delta masuk, mereka (lansia) yang paling rentan. kematian paling banyak lansia dan yang punya komorbid,” tutur Suryopratomo.

Untuk melindungi masyarakat dari Covid-19, Pemerintah Singapura mulai memberlakukan kebijakan baru, yaitu mewajibkan vaksinasi. “Orang yang tidak divaksinasi, kalau sakit harus bayar sendiri,” terangnya.

Sementara, mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama menekankan, pentingnya Indonesia terus waspada. Mengingat, umur Covid-19 yang baru dua tahun. “Masih banyak hal yang tak terduga dari virus ini,” wanti-wantinya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.