Dark/Light Mode

Pakar Siber : Ribuan Data Anggota Polri Diduga Bocor Dan Dibagikan Secara Gratis

Kamis, 18 November 2021 22:01 WIB
Ilustrasi. (Ist)
Ilustrasi. (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC mengungkapkan database berisi data pribadi personel Polri diduga telah bocor. Peretas (hacker) membagikan data tersebut secara gratis di forum internet RaidForum.

Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC Dr. Pratama Persadha mengatakan sebelumnya, serangan deface yang terjadi pada web Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kali ini giliran data personel Polri yang bocor.

"Kebocoran ini diketahui dari salah satu unggahan akun twitter @son1x777 yang juga men-deface website BSSN," kata Pratama dalam keterangan persnya, Kamis (18/11/2021).

Baca juga : Serius Berantas Pinjol Ilegal, Polri Jawab Keresahan Masyarakat

Pakar keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) ini menjelaskan bahwa pengunggahan kebocoran tersebut pada hari Rabu (17/11) siang melalui akun Twitter yang sama dengan peretas web BSSN.

Di unggahan tersebut, lanjut dia, juga diberikan link untuk download sampel hasil data yang diambil yang diduga berisi sampel database personel Polri.

Dijelaskan pula bahwa dua database yang diberikan punya ukuran dan isi yang sama, yakni 10.27 megabita dengan nama file pertama polrileak.txt dan file kedua polri.sql.

Baca juga : KSP Terbuka Terima Kritik Dan Masukan Masyarakat

Dari file tersebut, berisi banyak informasi penting dari data pribadi personel kepolisian, misalnya nama, NRP, pangkat, tempat dan tanggal lahir, satker, jabatan, alamat, agama, golongan darah, suku, email, bahkan nomor telepon.

"Ini jelas berbahaya," kata Pratama yang pernah sebagai pejabat Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) yang kini menjadi BSSN.

Disebutkan pula terdapat kolom data rehab putusan, rehab putusan sidang, jenispelanggaran, rehab keterangan, id propam, hukuman selesai, tanggal binlu selesai. Kemungkinan data yang bocor ini merupakan data dari pelanggaran yang dilakukan oleh personel Polri.

Baca juga : Tambah Keseruan Olahraga Outdoor Dengan Samsung Galaxy Watch4 Series

"Kemungkinan besar serangan ini sebagai salah satu bentuk hacktivist (peretas) sambil mencari reputasi di komunitasnya dan masyarakat, ataupun untuk melakukan perkenalan tim hacking-nya," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.