Dark/Light Mode

Medsos Lembaga Pemerintah Kudu Cepat Tanggap Hadapi Netizen

Rabu, 8 Desember 2021 10:36 WIB
Ketua Konsentrasi Ilmu Hubungan Masyarakat IISIP Nurlina Bangun. (Foto: Ist)
Ketua Konsentrasi Ilmu Hubungan Masyarakat IISIP Nurlina Bangun. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga di bawah pemerintah, dianjurkan untuk mengelola akun media sosial secara profesional. Mereka diharapkan untuk memberi respon yang cepat atas keluhan atau kritik dari netizen.

Hal itu disampaikan ahli pengelolaan media sosial Pracoyo Wiryoutomo dalam seminar online yang diselenggarakan Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) di Jakarta. "Jika tidak dikelola secara profesional, maka reputasi atau citra lembaga akan ikut buruk," katanya, dikutip Rabu (8/12). 

Baca juga : Menpora Dorong Pemuda Menjadi Job Creator Menghadapi Persaingan Global

Pracoyo yang CEO Spora Comm itu menyarankan sudah saatnya akun official media sosial tidak kebanyakan berisi konten seremonial. “Berikan juga konten edukasi, motivasi dan info yang bermanfaat lainnya,” tegas Pracoyo.

Dalam pengamatannya, akun resmi lembaga pemerintah masih ada yang malas merespon interaksi netizen. Baik itu pertanyaan, ataupun komentar yang kadang pedas. Padahal, kecepatan memberi respon itu sangat bagus untuk meningkatkan kepercayaan publik dan menjaga reputasi lembaga.

Baca juga : Serap Banyak Investasi Dan Pekerja, Pemerintah Kebut Pengembangan KEK

"Saya salut dengan akun Divisi Humas Polri dan PLN. Sekarang akun Humas Polri malah sering menjadi tempat pengaduan masyarakat. Apalagi kasus yang menyangkut anggota polisi," pujinya.

Ketua Konsentrasi Ilmu Hubungan Masyarakat IISIP Nurlina Bangun menekankan tentang kebutuhan kreator konten yang semakin banyak. Indikasinya terlihat semakin banyak pebisnis yang menggunakan media sosial untuk mempromosikan dan menjual barang dan jasa.

Baca juga : Pemerintah Kudu Lindungi Pekerja Dari Naiknya Cukai Tembakau

Untuk itu, IISIP menggelar seminar bertajuk 'Creating Content in The New Era for Building Reputation and Business'. "Kami sangat concern agar mahasiswa kami melihat fenomena ini sebagai peluang," ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.