Dark/Light Mode

Revolusi Birokrasi Jateng Era Ganjar, Tak Ada Lagi Suap dan Setoran Pejabat

Sabtu, 11 Desember 2021 13:09 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Foto: Humas Pemprov Jateng)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo diklaim berhasil mengubah kultur Pemprov Jateng menjadi birokrasi yang antikorupsi. Apa yang dilakukan Ganjar tak sekadar reformasi, melainkan sebuah revolusi, karena perubahannya menyeluruh di semua bagian.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jateng Sumarno mengklaim sebagai salah satu produk revolusi birokrasi ini. Jika situasi birokrasi masih sebelum revolusi Ganjar, mustahil Sumarno menjadi sekda sekarang.

Baca juga : Revisi UU Ciptaker, Baleg DPR Pastikan Tak Ada Penghapusan Pasal

Menurut Sumarno, hal yang pertama dilakukan Ganjar adalah menghapus kultur setoran bawahan ke atasan. Penghapusan kultur ini, tidak hanya menghilangkan potensi korupsi. Pun juga, membuat para ASN di lingkungan Pemprov Jateng, lebih nyaman bekerja dan berorientasi melayani masyarakat.

"Revolusi besar yang dilakukan, Pak Ganjar adalah memberi contoh lebih dulu, bagaimana berintegritas tinggi. Dengan tidak minta setoran seperti itu. Pengaruhnya besar ke bawah. Dengan diberi contoh terlebih dahulu, yang bawah bisa ikuti," ujar mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) itu.

Baca juga : Bantu Korban Erupsi Semeru, Sahabat Ganjar Kirim Makanan Sampai Pembalut

Meski terlihat kecil, tindakan itu menurut Sumarno berdampak besar. Karena, bila terus menerus terjadi, kultur setoran ke pimpinan akan berdampak sistemik. Bukan saja berpengaruh pada internal pemerintahan, hal itu juga mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat.

"Kalau pimpinan minta setoran lalu bawahan memberi setoran. Dia (bawahan) tak hanya cari untuk setoran, tapi juga akan mengambil untuk diri sendiri. Ini lah yang jadi lebih parah," urainya.

Baca juga : Komitmen Ganjar Sediakan Ruang Bagi Anak Muda Kembangkan Hobi

Contoh ini menurut Sumarno, merupakan eja wantah dari slogan "Mboten Korupsi Mboten Ngapusi". Tagline ini mempunyai dua arti, yakni tidak mengambil yang bukan haknya dan menjalankan program yang telah dijanjikan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.