Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Wisma Atlet Dilockdown 7 Hari
Kabar Baiknya, Omicron Tak Sampai Mematikan
Sabtu, 18 Desember 2021 07:40 WIB
Sebelumnya
Cegah penyebaran Omicron, BNPB minta pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet selama 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan, apabila terjadi gejala segera laporkan kepada puskesmas di wilayahnya.
“Saya menghimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas,” tuturnya.
Baca juga : Sevilla Vs Atletico Madrid, Sinyal Bahaya Tanpa Griezmann
Komandan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan terus memantau perkembangan Omicron di Tanah Air. Ia minta masyarakat tak panik. Kata dia, varian itu memang berpotensi lebih menular dan memiliki karakteristik kekebalan lolos dari vaksinasi.
“(Tapi) di sisi lain, sejauh ini, gejalanya ringan hingga sedang,” kata Luhut, dalam keterangan tertulis, kemarin.
Luhut menjelaskan, perkembangan Omicron akan menjadi kunci pemulihan ekonomi pada 2022. Sebab, kata Luhut, jika virus ini mengakibatkan rawat inap yang signifikan dan vaksin kehilangan potensinya, pemulihannya akan lebih lambat dari yang diharapkan.
Namun, lanjut dia, ada pola historis virus berevolusi menjadi lebih jinak seiring waktu. Termasuk Covid-19 yang menjadi lebih menular, itu diprediksi akan menghasilkan gejala yang minimal. “Jika ini terjadi, kita dapat mengharapkan pemulihan yang lebih cepat dan seperti kita dapat hidup berdampingan dengan virus dengan lebih aman,” ujar Luhut.
Baca juga : Simak 5 Perkembangan Terbaru Covid, Omicron Kini Punya 2 Sub Varian
Harapan Luhut itu sesuai dengan laporan dari Pusat Pengendalian Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan. Peneliti NICD, Michelle Groome menyatakan, Omicron cepat menular. Hal ini terbukti dari tingkat infeksi yang melonjak di Afrika Selatan. Namun, kata dia, lebih sedikit orang yang meninggal atau memerlukan perawatan di rumah sakit dibandingkan dengan gelombang Corona sebelumnya.
“Rawat inap tidak meningkat pada tingkat yang dramatis. Kami mulai melihat beberapa peningkatan, tetapi peningkatan kematian yang relatif kecil,” kata Groome, pada konferensi pers, seperti dikutip AFP, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya