Dark/Light Mode

Dirut Pertamina Resmikan Pusat Komando Digital

Blok Rokan Digenjot Tingkatkan Produksi

Kamis, 30 Desember 2021 06:50 WIB
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kedua kiri), didampingi Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini (kiri), Dirut PT Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip (kedua kanan), dan Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee Suardin, meresmikan PHR WK Rokan War Room, di Rumbai, Pekanbaru, Riau, kemarin.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kedua kiri), didampingi Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini (kiri), Dirut PT Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip (kedua kanan), dan Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee Suardin, meresmikan PHR WK Rokan War Room, di Rumbai, Pekanbaru, Riau, kemarin.

 Sebelumnya 
Nicke berpesan, jangan ber­puas diri. Harus men-chal­lenge diri. Dia yakin, dengan semangat kerja, etos kerja, dan budaya kerja yang sudah dibangun saat ini, PHR bisa menca­pai target produksi.

Ditegaskannya, setelah alih kelola, tugas PHR bukan untuk mempertahankan produksi tetapi meningkatkannya, sehingga bisa memberikan kontribusi lebih besar untuk negara.

“Kita sedang melanjutkan estafet, maka kita harus terus berlari,” kata Nicke, menyemangati direksi PHR.

Baca juga : Dirut Pertamina Resmikan War Room Di Blok Rokan

Blok Rokan menjadi sejarah bagi industri migas nasional. Blok Migas ini dikenal menjadi yang terbaik, lantaran pernah mencapai puncak produksi 1 juta barel per hari (bph) pada tahun 1970-an. Dulu, blok ini dikuasai oleh Caltex yang merupakan cikal bakal PT Chevron Pacific Indonesia.

Pada 9 Agustus 2021, kontrak Chevron berakhir dan beralih ke PT Pertamina melalui PT Per­tamina Hulu Rokan (PHR) yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina.

BUMN migas ini secara penuh menguasai 100 persen saham Blok Rokan yang memiliki luas wilayah kerja 6.200 kilometer persegi, meliputi tujuh Kabupaten di Provinsi Riau. Blok Rokan diperkirakan masih memiliki cadangan minyak sekitar 1,5 miliar-2 miliar barel.

Baca juga : Sambut Pergantian Tahun, Leo Richie Dan Popomangun Luncurkan Produk Anyar

Hingga November 2021, rata-rata produksi Blok Ro­kan sebesar 162 ribu bph. Lapangan Duri berkontribusi 35 persen. PHR menargetkan produksi 180 ribu bopd pada tahun 2022.

“Mimpi kami pada 2024, PHR mampu mengejar produksi 270 ribu bph, dan pada tahun 2025 kami kejar 300 ribu bph,” ujar Jaffee.

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menga­takan, kembalinya pengelolaan Blok Rokan bisa bermakna kembalinya kedaulatan energi dari perusahaan asing Chevron ke Pertamina, sebagai represen­tasi negara.

Baca juga : Sambung Listrik Ke Negeri Di Atas Awan, PLN Tingkatkan Produktivitas Warga

“Blok Rokan juga diharapkan bisa memberikan sebesar-be­sarnya bagi kemakmuran rakyat,” kata Fahmy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Fahmy berharap, Pertamina bisa menaikkan produksi migas di sana. Atau paling tidak, Per­tamina mampu mempertahankan produksi Migas Blok Rokan tetap sama pada saat dikelola oleh Chevron. [SRF/DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.