Dark/Light Mode

Cegah Lonjakan Omicron, Mantan Direktur WHO Dukung Micro Lockdown

Senin, 3 Januari 2022 09:23 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Terkait hal ini, Prof. Tjandra meminta semua kasus harus ditemukan. Kalau sudah ditemukan, maka semua atau setidaknya sebagian kontak dari kasus itu, yang dia pernah temui di rumah, atau tempat kerja, atau mall dan sebagainya perlu ditelusuri. 

"Jangan hanya delapan orang misalnya. Lalu, kalau ada dari kontaknya yang positif, maka harus ditelusur lagi kontak dari kasus baru ini, dan demikian seterusnya," tandas Prof. Tjandra.

Tentang mall dan tempat umum, maka aplikasi Peduli Lindungi dapat dipakai sebagai alat telusur. Misalnya saja, di suatu mall tertentu, di hari Minggu antara jam 10.00 sampai 12.00 ada 150 orang yang berkunjung, yang tentu semuanya negatif dan sudah divaksinasi lengkap.

Baca juga : Paramount Land Tawarkan Manhattan District Rp 3,5 Miliar Di Serpong

Tetapi, mungkin saja di hari Senin atau Selasa sesudahnya, ada satu dari 150 orang itu yang positif PCR-nya. Maka, seyogyanya aplikasi Peduli Lindungi dapat mengirim pesan ke 149 orang lain yang ada di mall itu di jam yang sama.  Serta memberitahu mereka untuk memeriksakan dirinya.

Mekanisme seperti ini tentu dapat dilakukan secara otomatis di dalam aplikasi sistem ini, dan sudah dilakukan juga di beberapa negara lain.

"Kasus varian Omicron sudah terus bertambah. Dalam hal ini, data negara lain menyebutkan, sebagian kasus adalah ringan. Tetapi, kalau kasusnya jadi banyak sekali, maka tentu sebagian akan harus masuk rumah sakit," tutur Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

Baca juga : Ini Kata Mantan Direktur WHO Soal Delmicron, Yang Konon Gabungan Varian Delta Dan Omicron

"Kita tahu varian Omicron lebih mudah menular, jadi mungkin saja kasus bertambah banyak," imbuhnya.

Berbagai negara khawatir, jika kasus Omicron terus meningkat sampai di atas 100 ribu dalam sehari misalnya, rumah sakit di negara tersebut pastinya akan kewalahan.

Artinya, mumpung sekarang baru dilaporkan awal transmisi lokal, maka persiapan fasilitas kesehatan harus digiatkan sejak sekarang. Mulai dari pelayanan kesehatan primer seperti Puskesmas dan sebagainya, hingga ke RS rujukan tertinggi.

Baca juga : Waspadai Omicron, Mendagri Perintahkan Seluruh Pemda Ketatkan Pengawasan

Persiapan ini meliputi berbagai sumber daya, tenaga kesehatan, ruang rawat, obat, oksigen, alat kesehatan, sistem informasi serta sistem rujukan, dan sebagainya secara menyeluruh dan terkoordinir dengan baik.

"Akan baik kalau sejak sekarang mulai dilakukan berbagai simulasi di berbagai tingkatan, baik simulasi lapangan maupun table top exercise," ucap Prof. Tjandra.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.