Dark/Light Mode

Cegah Lonjakan Omicron, Mantan Direktur WHO Dukung Micro Lockdown

Senin, 3 Januari 2022 09:23 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Prof. Tjandra menegaskan, adanya transmisi lokal varian Omicron yang sekarang memang masih baru dilaporkan di Jakarta ini harus menjadi semacam alarm atau wake up call, bahwa memang Covid-19 masih jadi masalah utama kita sekarang ini.

Artinya, untuk kita anggota masyarakat luas, hal ini menunjukkan bahwa protokol kesehatan 3M dan 5M harus diberlakukan dengan ketat. Apalagi, dalam masa akhir tahun seperti sekarang ini.

Tetaplah patuh pakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.

Baca juga : Paramount Land Tawarkan Manhattan District Rp 3,5 Miliar Di Serpong

Selain itu, kalau memang ada kecurigaan kontak dengan kasus Covid-19, maka harus segera memeriksakan diri. Walaupun tidak ada keluhan sama sekali. Jangan malah takut ketahuan positif.

"Kita tahu, bahwa varian Omicron dapat saja ringan atau tanpa keluhan. Tapi, dapat tetap menyebar luas, dan mungkin saja ke kelompok rentan seperti lansia yang ada di sekitar kita. Jadi lakukan test kalau diperlukan. Jika hasilnya positif, beritahu semua orang yang pernah kontak dalam beberapa hari terakhir. Agar mereka memeriksakan diri pula. Mereka yang belum diimunisasi lengkap, maka harus segera mendapatkannya," urai Prof. Tjandra.

Untuk pemerintah, dapat mengambil kebijakan pembatasan sosial sesuai situasi epidemiologi yang berkembang. Atau dalam bentuk micro lockdown, yang dalam beberapa hari ini ada beritanya di media.

Baca juga : Ini Kata Mantan Direktur WHO Soal Delmicron, Yang Konon Gabungan Varian Delta Dan Omicron

Jumlah test juga harus ditingkatkan, akan baik kalau kembali ke jumlah test yang pernah dilakukan pada Juni dan Juli 2021 yang lalu.

Sasarannya dapat pada kelompok tertentu sesuai data penularan yang ada seperti adanya klaster, penularan tinggi pada yang sudah divaksin dua kali dan sebagainya. Atau berdasar situasi klinik yang spesifik, seperti kasus berat pada mereka yang daya tahan tubuhnya baik.

Kegiatan telusur juga harus amat digalakkan, dengan menggunakan semua modalitas yang ada.

Baca juga : Waspadai Omicron, Mendagri Perintahkan Seluruh Pemda Ketatkan Pengawasan

Tentang vaksinasi, Prof. Tjandra mengingatkan dua aspek penting. Pertama, menggiatkan peningkatan cakupan pada masyarakat luas, terutama lansia. Kedua, menilai kembali siapa yang layak menerima vaksin Booster dalam waktu dekat ini.

"Semoga transmisi lokal varian Omicron ini tidak berkembang terlalu luas, dan tidak menimbulkan masalah tragis seperti yang pernah kita alami beberapa bulan lalu. Karena itu, kita perlu kerja keras demi kesehatan bersama," pungkas mantan Direktur Pencegahan dan Pencegahan Penyakit Menular/Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.