Dark/Light Mode

Gubernur Banten: 4 Rumah, 1 Madrasah, 1 Masjid Rusak Akibat Gempa

Jumat, 14 Januari 2022 20:09 WIB
Rumah warga yang rusak terdampak gempa M6,6 di Sumur, Pandeglang, Banten, Jumat (14/1). (Foto: BPBD Pandeglang)
Rumah warga yang rusak terdampak gempa M6,6 di Sumur, Pandeglang, Banten, Jumat (14/1). (Foto: BPBD Pandeglang)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sedikitnya 4 unit rumah rusak dan 1 bangunan sekolah ambruk akibat gempa bermagnitudo 6,6 di Cibariung, Pandeglang, Banten, Jumat (14/1).

Informasi ini disampaikan Gubernur Banten Wahidin Halim, melalui keterangan tertulis.

"Dapat info ada 4 rumah rusak, 1 madrasah Cibariung rusak parah rubuh, dan 1 masjid retak," kata Wahidin, Jumat (14/1).

Wahidin juga mengaku telah menjalin komunikasi dengan pemerintah setempat. Tim juga dikerahkan untuk menginventarisasi data-data di lapangan. Termasuk, kerusakan bangunan dan korban jiwa di tiap desa dan kecamatan, yang terdampak gempa parah. 

Baca juga : Pintu Baja Ringan Rumah Makin Diminati Masyarakat Indonesia

Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 6,6 terjadi di wilayah selatan Banten, tepatnya di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (14/1) pukul 16.05 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, gempa tersebut berlokasi di 7.01 LS dan 105.26 BT. Gempa berkedalaman 40 km itu berjarak 52 km dari arah barat daya Sumur, Banten.

Dalam jumpa pers virtual pada Jumat (14/1), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa Sumur Banten termasuk kategori gempa dangkal, subduksi lempeng Samudera Indo-Australia menuju benua Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme, sumber gempa bumi pergerakan naik atau merupakan akibat patahan naik. Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa tersebut," kata Dwikorita, Jumat (14/1).

Baca juga : FIFGROUP Kasih Bantuan Buat Rumah Ibadah 5 Agama

Dari hasil pemodelan tsunami, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

"Sejak guncangan pertama, telah terjadi 5 kali gempa susulan dengan kekuatan terbesar M5,7," imbuh Dwikorita.

Dampak gempa bumi paling terasa di daerah Cikeusik dan Panimbang, yang mengalami guncangan dengan skala VI MMI (getaran dirasakan oleh semua penduduk).

Labuan dan Sumur IV MMI (pada siang hari, dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah). Tangerang Selatan, Lembang, Kota bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, Bandar Lampung, III – IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Anyer III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Baca juga : Mensos Salurkan Bantuan Rp 3,7 Miliar Untuk Rakyat Papua

Jakarta, Kota Tangerang, Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, dan Kotabumi hingga skala II-III MMI.

BMKG mencatat, sudah terjadi 8 kali gempa di lokasi yang sama sepanjang tahun 1851 - 2019. Bahkan sampai ada yang memicu tsunami. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.